Bahaya memelihara kucing

Banyak orang sangat suka kucing karena nampak imut dan manja. Belum lagi terdapat aneka tipenya di dunia, mulai dari kucing domestik Indonesia, ras persia, anggora, himalayan, maincone, rusian blue, american short hair, siamese, norwegian forest dll.

Tapi, siapa sangka di balik manis dan imutnya kucing ternyata terdapat bahaya mengintai jika tak merawatnya dengan baik.

Bahaya Kesehatan Saat Memelihara Kucing

Berikut ini ialah beberapa bahaya dari membudidayakan kucing supaya lebih berhati-hati dan tahu bagaimana membudidayakan kucing yang bagus supaya dapat menghindari bahayanya.

Penyakit cakar kucing

Pada kucing, penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri bartonella henselae ini tidak menimbulkan beberapa gejala tertentu. Umumnya bakteri tersebut berpindah pada manusia melalui cakaran atau gigitan, tetapi tidak tertutup bisa saja bakteri juga ditularkan ketika mengelus bulunya selanjutnya menyeka bagian mata memakai tangan yang telah terkena bakteri.

Pada lokasi cakaran atau gigitan, muncul benjolan kecil dalam jangka waktu 10 hari. Benjolan tersebut diikuti dengan beberapa gejala mual, muntah, demam, kedinginan, lelah, peradangan, dan rasa nyeri di bagian kelenjar getah bening.

Bagi orang dengan sistem imunitas dan antibiotik tubuh bagus, penyakit cakar kucing ini tak mungkin memberi akibat serius.

Namun orang mengalami penurunan sistem imunitas dan antibiotik tubuh, misalnya HIV/AIDS atau lagi dalam proses kemoterapi akibat kanker, bakteri ini dapat menjadi pemicu kondisi lebih serius.

Toxoplasma

Untuk penyakit pada kucing tipe ini dimulai dari parasit yang tinggal di ususnya.  Selanjutnya parasit ini bisa merambat melalui macam-macam media contohnya: melalui kotoran, bulu kucing, serta wadah pakannya.

Toksoplasma juga dapat tumbuh di dalam tubuh manusia ini bisa mengakibatkan terkenanya penyakit zoonosis pada manusia

Sebenarnya untuk penularan toxoplasma jauh lebih sedikit melalui binatang ini namun lebih banyak ditularkan melalui tinja tikus di lingkungan kurang bersih dan amat sering lewat daging setengah matang seperti sate kambing.

Sebenarnya kucing hanya tertular toxoplasma karena tidak ada tindakan pemeliharanya meninggalkan rumah dan makan asal-asalan terutama tikus.

Radang paru – paru

Dalam merawat kucing bisa memiliki dampak lain yaitu bisa menimbulkan penyakit radang paru- paru, ini juga masih punya hubungan dengan toksoplasma yang menjalar menuju paru menginfeksinya dan mengakibatkan radang juga iritasi.

Bahayanya terjadi saat paru-paru terjangkit dan menjadikan oksigen yang diserap paru-paru terhambat sehingga akan kesusahan bernafas dan bisa berujung kematian.

Pembesaran hati

Hati ialah organ penting dalam sistem metabolisme tubuh, bahkan merupakan pusat sistem metabolisme paling aktif dalam tubuh. Dan lagi-lagi tokso yang menginfeksi hati dapat menjadi pemicu kerusakan jaringan sehingga menentukan kerja serta kekuatan hati untuk menguraikan hemoglobin yang bertugas menyaring darah dan racun.

Jika berlanjut, hal tersebut dapat menjadi pemicu hati bengkak dan rusak. Selain itu ketika seseorang ingin emelihara kucing juga dapat menimbulkan bahaya bagi penderita penyakit kuning karena sangat rentan berujung kematian.

Ringworm

Ringworm atau lebih dikenal sebagai kurap ialah penyakit kulit yang ditimbulkan oleh kucing. Piaraan yang terjangkit ringworm kulitnya menjadi berjamur dan akan merontokkan bulunya.

Pada manusia yang tertular, akan mengakibatkan gatal, rasa panas, pedih juga kemerahan di kulit dengan bentuk melingkar (ring). Itulah mengapa penyakit ini disebut ringworm.

Ringworm pada sebagian kucing ditimbulkan oleh telur telur cacing yang menyerang kulit. Bahaya membudidayakan kucing ini dapat terjadi jika tak menjaga kebersihan binatang dan kandangnya.

Penyakit infeksi

Bahaya membudidayakan kucing ini lebih merata lagi akibatnya, yakni terserangnya tubuh yang ditimbulkan oleh bulunya. Gejalanya kemungkinan masih tak terlihat secara cepat dan jelas alias kasat mata, bahkan bisa jadi diabaikan oleh sebagian orang.

Gejala itu makin lama makin bertumpuk selanjutnya menjadi penyakit infeksi serius seperti hidroseplembut, demam, memar kulit dan infeksi hati.

Asma

Bulu kucing sangat berbahaya jika menyerang jalur pernapasan manusia. Ini dapat memicu penyakit asma yang dapat membuat nafas sesak. Di setiap helai bulunya terkandung virus-virus pemicu asma.

Jangan sampai menciumi bulu kucing dan tidak sengaja virus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, memang efeknya tidak saat itu, namun di kemudian hari.

Mengakibatkan bayi cacat hingga keguguran

Untuk ibu hamil perlu berhati-hati, karena penyakit tokso dari parasit yang dibawa oleh bulu kucing dapat memicu cacat untuk bayi lahir dan rentan mengalami keguguran.

Penyakit ini bisa mengurangi sistem imunitas dan antibiotik tubuh wanita hamil lalu selanjutnya perlahan-lahan akan menyerang sistem imun pada bayi dalam kandungan. Lebih baik menjauhi hewan ini jika sedang mengandung, jangan sampai merawatnya.

Boleh merawat namun dipisahkan dengan lingkungan keseharian karena kesehatan ibu hamil dan bayinya lebih dipentingkan.

Kemandulan

Bagi wanita memang lebih rentan terhadap gangguan kesuburan dikarenakan oleh parasit toksoplasmosis yang kerap melekat pada bulu dan air liur kucing.

Jika parasit ini tumbuh pada sistem reproduksi perempuan akan mengakibatkan kesusahan untuk mempunyai anak atau rentan terjangkit kemadulan.  Karena di area alat reproduksinya sudah mengalami kerusakan.

Gangguan penglihatan

Penglihatan yang terganggu ditimbulkan oleh bakteri bartonella henselae dan parasit toksoplasma yang telah melekat pada bulu kucing selanjutnya berpindah ketangan manusia bisa mengakibatkan masalah yang terdapat di jaringan mata.

Ini dapat dialami ketika berkontak langsung dengan kucing tanpa sengaja menggaruk bagian mata karena gatal maka parasit toksoplasma juga berkembang pada jaringan mata dan mengiritasi retina, efeknya penglihatan berangsur-angsur menjadi kabur.

Diare

Penyakit ini terjadi jika makanan yang telah diendus bahkan sampai dijilat kucing, sebaiknya tidak memakannya, karena air liur serta rongga mulut mengandung bakteri dan parasit, pastinya akan berpindah ke makanan.

Catatan: ini terjadi pada kucing tak terpelihara dan pastinya sudah terjangkit penyakit.

Jika makanan sudah tertela, maka secara tidak langsung bakteri akan menjalar pada organ pencernaan serta melukai dinding lambung yang mengakibatkan diare dan mencret.

Pencegahan bahaya memelihara kucing

Berikut ini sebuah metode untuk menghindarkan penularan penyakit pada manusia serta mencegah bahaya merawat kucing.

Menjaga kebersihan kucing

Merawat kebersihan tubuh kucing sangatlah penting supaya bebas dari kotoran yang melekat pada bulu, seperti bekas feses atau juga bekas air kencing dengan menggunakan cara memberi mandi paling tidak satu minggu sekali, atau mengelap wajah piaraan dengan tisu basah setiap hari di area mata, hidung, mulut, juga telapak kaki.

Pemilik bisa juga memotong kukunya secara terpola dan menyisir bulunya setiap tiga hari sekali. Melalui perawatan ini, akan memperkecil kerontokan bulu menyebabkan alergi karena kerontokan bulu sangat dipastikan akan menjalar ke ruangan, bahkan melekat pada pakaian yang dikenakan.

Pemberian vaksin dan vitamin

Perawatan kucing secara rutin sangat mencegah dari bahaya membudidayakannya. Pemberian vaksin dan vitamin sesuai umur piaraan sangatlah penting.

Sebagai upaya supaya kucing sehat dan perkembangannya tak terganggu juga diharuskan untuk memberi obat cacing. Infeksi cacing pada kucing bisa merambat pada manusia lewat telur yang menyebar saat menyentuhnya. Beberapa vitamin juga dibutuhkan bagi perkembangan binatang ini seperti vitamin A D E dan omega 3.

Memberikan makanan sehat

Kucing memerlukan asupan makanan bersih dan sehat untuk kesehatan dan perkembangannya. Berikanlah makanan dengan kualitas diatas rata-rata dan hindari pemberian makanan belum matang seperti daging belum matang juga ikan belum matang.

Jangan biarkan pula kucing mengkonsumsi serangga kecoak dan cicak karena binatang binatang tersebut pembawa bakteri yang akan menginfeksinya.

Letakkan makanan kucing pada wadah bersih dan dicuci setiap kali akan dipakai kembali. Makanan yang tersisa jika tak dibersihkan akan menjadi tempat perkembangan bakteri yang dapat mengakibatkan piaraan menjadi diare.

Makanan basah sebisa mungkin disimpan dalam freezer atau kulkas jika akan dipakai dalam jangka lama.

Perawatan ekstra pada bulu kucing

Tujuan menghindarkan bahaya merawat kucing memang wajiblah optimal. Tak ketinggalan untuk urusan bulunya, selain disisir untuk menurunkan kerontokan, juga butuh vitamin bulu yang berguna memperkuat bulu, kesehatan kulit, dapat terlepas dari jamur dan scabies. Bahkan ada pula bedak khusus kucing yang dianggap sangat ampuh untuk mempertahankan bulu dari kerontokan.

Pisahkan kandang kucing dari ruang utama dalam rumah

Untuk menghindarkan bahaya merawat kucing lainnya ialah memberikan kandang yang tepat serta di mana menaruhnya. Jauhkan kandang dari kamar tidur, ruang tamu bahkan dapur tempat memasak makanan.

Pemilik bisa menempatkan kandang di garasi atau mungkin ada gudang yang kosong atau ruang tersendiri khusus untuk merawat kucing. Intinya untuk menghindarkan penyebaran feses dan bulu kemana mana.

Jangan lupa bersihkan kandang atau tempat tinggalnya setiap hari, semprot dengan obat pembasmi serangga sesekali untuk menghindarkan perkembangan bakteri dan jamur.

Leave a Comment