Panduan Lengkap Budidaya Ikan Tawes Agar Menguntungkan – Di alam, tawes diperoleh hidup di jaringan sungai dan anak-anak sungai, dataran banjir, hingga ke waduk-waduk. Agaknya ikan ini sangat suka air yang diam menggenang.
Ikan ini dapat melakukan migrasi namun tidak terlalu jauh, yaitu dari sungai besar ke anak-anak sungai, saluran, dan dataran banjir, khususnya di awal musim penghujan. Penyebaran alaminya tercatat di sungai Mekong, Chao Phraya, Semenanjung Malaya, Sumatra dan Jawa.
Panduan Budidaya Ikan Tawes
Sebelum mulai panduan budidaya ikan tawes ada baiknya mengetahui sifat dan makanan alami di alam liar terlebih dahulu. Tawes memiliki sifat herbivora, utamanya mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan seperti hydrilla, aneka tumbuhan air, dan dedaunan yang terjatuh ke sungai. Meskipun demikian, tawes mau juga melahap aneka invertebrata. Suhu air ideal untuk hidupnya antara 22-28 °c.
Ikan tawes ialah salah satu tipe ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat. Pada intinya, kegiatan usaha di bidang perikanan yaitu terdiri dari produksi, pengolahan, dan pemasaran.
Di sini akan membahas perihal kegiatan pertama, yaitu proses produksi. Oleh sebab itu, teknik budidaya ikan tawes akan dipelajari di sini.
Pemilihan Indukan
Dalam cara budidaya ikan tawes pemilihan indukan menjadi hal yang penting dalam menunjang kesuksesan bisnis. Ikan tawes sudah dapat dipijahkan setelah berusia enam bulan untuk jantan dan 12 bulan untuk betina tetapi sebisa mungkin pemilihan sebagai indukan ialah berusia 10 bulan lebih untuk jantan dan 14 bulan untuk betina.
Untuk mendapatkan indukan bagus harus memiliki syarat yakni betina tidak lebih dari 6 kali kawin, tidak terlalu tua, warnanya cerah, sisiknya besar dan teratur, mempunyai gerakan gesit, sehat,dll.
Untuk memilih indukan tawes, pembudidaya mesti dapat membedakan antara jantan dan betina dengan ciri :
Jika sudah matang gonad, betina akan mempunyai perut gendut, lembek, lubang genital berwarna kemerahan atau terdapat bintik merah di bagian belakang. Sedangkan jantan yang telah matang gonad akan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma).
Induk jantan memiliki pipi kasar, sedangkan betina lembut.
Persiapan Kolam Pemijahan
Ada banyak hal yang perlu di persiapkan untuk kolam pemijahan ikan tawes. Kolam dapat dibuat secara permanen ataupun kolam dari tanah / sawah, kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan tempat penetasan dan pendederan.
Ikan tawes membutuhkan pemasukan air baru dan segar selama proses pemijahannya. Selain air baru, tempat yang akan dipakai untuk memijah wajib memperoleh perlakuan khusus sebelumnya.
Selanjutnya proses budidaya ikan tawes selagi proses pemijahan, wajib ada pergantian air sehingga tempat ini wajib dilengkapi pintu pemasukan air yang punya hubungan langsung dengan saluran air.
Dengan demikian, air yang masuk masih kaya oksigen dan belum terkontaminasi oleh gas – gas beracun. Saluran masuk dan keluarnya air juga dilengkapi dengan saringan berupa kain kasa. Bentuk kolam ikan tawes berbentuk persegi panjang dengan luas tidak kurang dari 200 m2.
Dasar kolam tak harus berlumpur serta dilengkapi kemalir selebar 40 cm dan kedalaman 20 cm. Kemalir menghubungkan saluran pengeluaran air dan dapat memudahkan penangkapan benih.
Kemalir wajib mengikuti kemiringan kolam, yakni bagian terendah terletak di saluran pengeluaran air dan dasarnya wajib sangat mirip saluran pengeluaran sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Proses Pemijahan
[the_ad id=”3237″]
Berbeda dengan ikan mas, dalam proses budidaya ikan tawes memerlukan kolam relatif lebih merata yakni sekitar 200 – 300 m2. Tempat pemijahan tawes juga dipakai sebagai penetasan dan pendederan.
Pertama – tama, dasar kolam dikeringkan selama 2 – 3 hari, namun jangan sampai dasarnya retak – retak. Keretakan dasarnya akan dapat memicu sebagian kolam jatuh ke dalamnya dan tertutup lumpur.
Setelah kering, air dimasukkan pada pagi hari. Bila ketinggian air telah mencapai 20 cm, induk bisa dimasukkan. Setelah itu, lakukan pengisian air sampai ketinggian tetap berada pada kisaran 40 – 70 cm.
Saluran pemasukan dipindahkan agak ke tengah karena ikan tawes mempunyai kebiasaan unik mengejar arus sehingga sering melompat ke luar.
Pada pukul 16.00 debit air ke dalam kolam diperbesar untuk menyediakan rangsangan alami pada ikan tawes ini. Biasanya, induk mulai kejar – kejaran. Banyaknya induk menurut perbandingan berat.
Jumlah induk jantan lebih banyak karena ukurannya relatif masih kecil pada saat matang kelamin. Tawes akan mulai memijah sekitar pukul 19.00 – 22.00 ditandai dengan bunyi berdengung.
Pemijahan umumnya terjadi pada bagian tepi tidak terlalu dalam di depan saluran pemasukan air. Ikan tawes akan memijah di sekitar suara air gemericik.
Oleh karena itu, untuk menghindari pemijahan di tempat yang tidak diharapkan, bisa dikerjakan pengaturan bunyi air. Meskipun bunyi air sudah diatur sedemikian rupa, namun pemasangan saringan di pintu pembuangan wajib tetap dikerjakan supaya telur tidak hanyut.
Ikan tawes yang sudah selesai memijah tetap didiamkan di tempat pemijahan bersama telur – telurnya. Telur akan menetas sekitar 13 jam pada suhu 24 – 32 derajat c. Pakan tambahan induk bisa berupa pelet, dedak, daun singkong, atau kangkung.
Benih – benih tawes juga diberi pakan tambahan berupa dedak lembut. Setelah 25 hari, kolam dikeringkan untuk pemanenan benih. Sementara itu, induk dikembalikan ke tempat pemeliharaan untuk mematangkan kembali telurnya.
Pendederan
Proses setelahnya di dalam teknik beternak ikan tawes yakni memindahkan benih yang sudah siap. Setelah berusia 21 hari, benih-benih kemudian akan dideder di dalam kolam khusus selama sekitar 1 bulan. Pendederan melakukannya dengan menebar benih ke tempat yang sudah disiapkan, dengan perbandingan jumlah kira-kira 20 ekor per meter kubik.
Selanjutnya benih-benih tersebut bisa dijual ataupun dipindah ke kolam lain untuk dibesarkan sendiri. Biasanya jika benih berlimpah sedangkan tempat pembesaran tidak dapat menampung semuanya maka akan diambil sebagian untuk dibesarkan dan sisanya akan dijual.
Pembesaran Dan Panen
Benih yang telah siap untuk dibesarkan panjang ukuran badannya yakni sekitar 5 cm sampai 8 cm. Pemilik dapat segera memasukan ikan-ikan tawes yang telah siap dibesarkan dengan tingkat kepadatan kurang lebih 4 ekor ikan per meter kubik.
Perlu dicermati supaya jumlah ikan di dalam kolam tidak terlalu padat karena akan menentukan hasil panen yang bisa diperoleh.
Selanjutnya merawat ikan dengan menggunakan cara memberi pakan secara rutin maupun merawat kebersihan kolam. Pemilik wajib selalu memastikan bahwa air di dalamnya memperoleh pasokan oksigen cukup.
Selain itu juga perlu melancarkan proses aliran air supaya ikan sangat sulit mengalami sakit.
Berikan pakan tambahan saat pembesaran ikan tawes sehingga dapat memenuhi kriteria ukuran sebagai ikan konsumsi yakni daun-daun, dedak, singkong, kangkung, dan lain-lain.
Ketika memberikan makanan, akan terlihat kerakusan ikan tawes dengan cepat akan menyambar makanan yang diberikan. Masa panen dikerjakan umumnya ketika ikan telah berusia enam bulan.