Mengenal Keindahan Serta Cara Budidaya Ayam Mutiara – Disebut ayam mutiara karena pada bulunya terdapat hiasan bintik – bintik menyerupai mutiara. Meskipun disebut dengan ayam namun sebenarnya binatang ini merupakan keluarga dari burung (aves).
Jenis ini berasal dari daratan afrika, pada habitat aslinya hidup secara bergerombol di sabana dan semak – semak.
Saat ini ayam mutiara memiliki harga jual di atas ayam kampung. Karena hewan ini merupakan jenis ayam hias. Untuk makanan serta pemeliharaannya hamper sama dengan ayam kampung.
Cara Budidaya Ayam Mutiara
Ayam mutiara hanya menghasilkan telur ketika musim hujan saja, saat musim kemarau binatang ini berhenti bertelur. Untuk cara budidaya ayam mutiara dalam sekali bertelur unggas ini dapat menghasilkan 50 – 70 butir. Untuk usia ayam bertelur biasanya di atas 6 – 7 tahun.
Akhir –akhir ini perkembangannya di alam liar mulai menurun akibat perburuan liar. Maka prospek budidayanya juga lumayan tinggi karena semakin meningkat pula peminatnya sebagai ayam hias. Oleh karena itu berikut cara budidaya ayam mutiara :
Pembuatan kandang
Biasanya untuk cara budidaya ayam mutiara menggunakan system umbaran. Saat binatang ini sudah mengenal rumahnya dia kapan saja bisa pergi terbang, tapi tidak usah was-was karena piaraan bakal balik ke kandangnya juga.
Tapi disarankan memang untuk membuat kandang yang lega untuk ayam mutiara ini. Selain supaya lebih nyaman hal tersebut untuk antisipasi keluhan dari tetangga karena ayam mutiara yang terbang di genting rumah yang membuat genting bergeser dan atap bocor saat musim penghujan tiba.
Membuat kandang di sekitar pintu masuk merupakan ide yang cerdas karena ayam mutiara akan menjadi alarm alami yang akan berbunyi keras saat ada orang asing masuk di rumah.
Namun, pada ternak ayam mutiara muda atau anakan ayam dibutuhkan untuk menghangatkan suhu ruangan karena bulu tidak cukup untuk melindungi dari suhu dingin di malam hari.
Oleh karena itu kandang yang cocok ialah kandang kotak yang diberi penghangat memakai lampu listrik. Di pagi hari anak-anak mutiara perlu dikeringkan di bawah terik matahari supaya sehat dan kandangnya tetap kering.
Pemberian pakan
Untuk pakan yang diberikan dapat berupa konsentrat untuk ayam petelur. Hal ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada masa pembentukan cangkang telur.
Selain konsentrat, cara budidaya ayam mutiara juga dapat diberikan pakan berupa sayur yang dipotong – potong, jagung serta jenis serangga. Atau bisa dengan memberi voer atau br dicampur dengan katul.
Membedakan jantan dan betina
Dalam beternak ayam mutiara Untuk membedakan jantan dan betina tergolong hal yang rumit. Hal ini disebabkan keduanya memiliki bentuk jengger dan jambul yang sangat mirip.
Ayam mutiara jantan memiliki pial di bagian bawah berwarna merah terang dan juga lebar. Betina untuk pial di bawah berwarna merah pudar dan lebih mungil.
Pada hidung jantan terdapat seperti ada pembengkakan yang nampak begitu jelas. Bengkakan pada atas hidung betina tidak begitu jelas. Tanduk jantan yang berada di bagian atas tegak, berisi, lebih gelap dan tumpul serta suaranya kek kek kek.
Tanduk betina ujung sebelah atas, sorong ke belakang, kurang berisi dan agak runcing dan suaranya kek kok kek.
Proses penetasan telur
Dalam menetaskan telur saat beternak ayam mutiara terdapat dua cara yakni dengan pengeraman dan dengan memakai mesin penetas. Bagi pemula yang hendak menetaskan telur dapat dilakukan dengan memakai bantuan induk ayam kampung yang lagi mengeram.
Dalam waktu 28 hari telur sudah menetas. Selain gampang dalam pilihan pakanya juga kuat terhadap penyakit yang menginfeksi ayam.
Jenis ayam mutiara
Di Indonesia sendiri, tipe ayam mutiara yang mudah ditemui antara lain mutiara plangkok, mutiara silver, mutiara putih dan mutiara biasa atau biasa disebut mutiara hitam. Semua tipe sama untuk cara budidaya ayam mutiara nya.
Dalam pertumbuhannya, banyak ayam mutiara dihasilkan dari hasil perkawinan silang antara ayam mutiara asli dan ayam lain, sehingga makin bertambah varietas ayam mutiara. Secara umum, panjang tubuhnya sekitar 40-70 centi meter dan untuk beratnya sekitar 0,7-1,6 kg per ekornya.
Penyakit ayam mutiara
Sebagai makhluk hidup, ternak ayam mutiara tentu tidak lepas dari yang namanya penyakit. Berikut jenis penyakit yang sering menyerangnya :
1. Gumboro ialah penyakit yang menginfeksi serta merusak sistem kekebalan tubuh ayam melalui virus genus avibirnavirus. Penyakit ini sendiri menyebar melalui air minum, sentuhan langsung, pakan, peralatan serta udara yang terkontaminasi.
2. Ngorok ialah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri mycoplasma galisepticum atau biasa dikenal dengan nama chronic respiratory disease (crd) atau sinusitis. Dalam pengobatannya bisa disediakan bacytracyn yang dilarutkan dalam air minum, baytrit 10 % peroral, mycomas, tetracolin secara oral.
3. Tetelo (nd) merupakan jenis penyakit yang ditimbulkan oleh virus paramyxo. Atau biasa orang menyebutnya dengan nama sampar ayam.
4. Snot ialah penyakit yang menginfeksi ketika pergantian musim. Penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri haemophillus gallinarum. Penyebaran penyakitnya melalui air minum, ayam yang mempunyai penyakit sama, pakan, debu, udara, peralatan serta petugas kandang.
5. Cacingan ialah penyakit yang menginfeksi pada musim penghujan karena kondisi cukup lembab. Cara pengobatannya bisa dikasihkan obat cacing preparat piperazine atau obat merk lain.