Cara budidaya cacing sutra – Tipe pakan ikan (terutama ikan hias) yang banyak diminati oleh para pemilik ternak ikan ialah cacing sutra. Dibanding tipe cacing yang lainnya, jenis ini sangat disukai oleh ikan yang berbadan mungil. Selain punya gizi yang tinggi, pakan cacing sutra juga punya sangat baik bagi proses perkembangan anak ikan
Cacing sutra ialah tipe pakan ikan yang amat sering digunakan pemilik ternak ikan lele, ikan patin, ikan cupang dan masih banyak yang lainnya. Menurut penelitian jenis ini mengandung protein sebesar 58% dan lemak sejumlah 13%.
Diyakini kandungan cacing darah mampu mempercepat perkembangan ikan dan mempercantik warna pada tubuh ikan “khususnya ikan hias”.
Cara Beternak Cacing Sutra / Darah
![cacing-sutra](https://www.fauna.id/wp-content/uploads/2019/04/cacing-sutra.jpg)
Oleh karena itu peternak ternak ikan hias membutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk keperluan pakan ternaknya sehari hari. Hal tersebut dapat menjadi peluang besar untuk memulai usaha budidaya cacing sutra.
Ditambah lagi dalam situasi tertentu pakan jenis ini sangat susah ditemukan di hutan, apalagi pada musim penghujan.
Jika intensif dalam menjalankan usaha budidaya, kemungkinan besar bisa mendapat banyak keuntungan setiap bulannya. Dibawah ini ialah panduan cara budidaya cacing sutra di kolam terpal yang dapat di lakukan dimulai dengan media berukuran kecil seperti nampan atau terpal plastik.
Pemilihan terpal sebagai media dikarenakan harganya yang murah serta cacing tidak terlalu membutuhkan banyak tempat.
Media Alami Untuk Budidaya
Untuk memulai usaha budidaya cacing sutra ada baiknya dimulai dengan skala kecil dulu, karena untuk memperkecil kegagalan, jika sudah paham betul perihal pemeliharaan maka bisa mulai membuat dengan skala besar.
Sebagai pemula ada baiknya gunakan media nampan plastik saja. Dengan memakai nampan bisa mengehmat air serta memberikan beberapa obat.
Jika memakai nampan, wajib membuat rak yang terbuat dari kayu yang kuat, karena rak tersebut akan menyangga nampan berisi air yang sesuai berat.
Usahakan nampan plastik tersebut disusun secara vertikal dan diberi saluran air sehingga air bisa keluar masuk, agar ph dan oksigennya tetap terjaga. Pemberian lumpur pada nampan setidaknya setinggi 1 cm saja.
Memberi Pupuk Pada Lumpur
Selain diberi lumpur sebagai media budidaya cacing sutra di kolam terpal wajib diberi pupuk kandang (feses ternak sapi atau ayam), atau juga bisa dengan ampas tahu sebagai makanan alami cacing sutra nantinya.
Memakai pupuk kandang wajib di fermentasikan dengan memakai bakteri em4 yang dicampur, gula, pasir dan air. Setelah itu dijemur dan dibiarkan selama 5 hari sampai mendapat hasil yang sempurna. Gunakan saja ampas tahu sebagai pupuk, lebih simpel dan mudah.
Berikutnya tunggu pupuk dan lumpur mengendap selama 3-5 hari, untuk mendapat hasil yang bagus diamkan 5 hari saja. Bila sudah mengendap buang sebagian airnya, sisahkan 5-10 cm dari permukaan lumpur.
Sesudah itu ratakan lumpunya dengan memakai kayu atau serok, hingga rata. Lakukan hal tersebut selama tiga hari berturut turut
Menyiapkan Bibit Berkualitas Baik
Setelah media budidaya cacing sutra di kolam terpal telah siap, kini mulai beli bibit, biasanya bisa didapatkan di toko pakan ikan atau mencarinya sendiri.
cacing sutra umumnya tinggal di got atau saluran air. Dalam menentukan mencari bibitnya di hutan sebisa mungkin dikarantina selama tiga hari di air bersih, agar bakteri yang melekat hilang.
Kini saatnya meletakkan benih kedalam nampan berisi lumpur yang telah disiapkan selama berhari hari, jangan lupa memberi pakan cacing sutra. Letakan 5 sampai 10 gelas bisa dengan menebarnya langsung diatas air, atau menjadikan kubangan didalam lumpur, tunggu sampai 2 minggu
Cara Perawatan Media Budidaya Cacing Sutra
Kunci utama keberuntungan budidaya cacing sutra di kolam terpal ialah peredaran air yang mengalir. Peredaran air yang dibuat ini wajib mengalir agar air bisa berubah, karena jika air tidak diganti.
Wadah akan mengeluarkan bau, dan membuatnya kekurangan oksigen, sehingga bisa menjadi pemicu kematian. Jika tidak terkena masalah pada kolam maka dalam 10 hari cacing sudah mulai berkawin.
Cacing sutra akan mengkonsumsi apapun yang terdapat di lumpur, pemberian pakan ampas tahu dan pupuk kandang ialah makanan alami cacing sutra. Ulangi metode diatas setelah dua minggu.
Usia Panen Cacing Sutra
Inilah saat yang paling ditunggu semua pemilik ternak, masa panen. Lalu kapan usia panen cacing sutra ?. Panen pertama bisa di lakukan 75 hari atau 2,lima bulan, selanjutnya bisa memanen nya 15 hari sekali.
Ciri-ciri cacing sutra siap panen ialah lumpur kolam terasa kenyal ketika dipegang, ambil lumpur tersebut dengan tangan dan masukan ke ember, selanjutnya isi ember dengan air setinggi 1cm dari permukaan lumpur.
Tutup ember tersebut dan diamkan selama 1-2 jam, maka cacing sutra siap panen akan berkumpul di permukan air dengan sendirinya. Ambil cacing tersebut dengan tangan agar terlepas dari lumpur, lalu masukan ke dalam ember pembilasan dan biarkan selama 12 jam.