Cara Budidaya – Lele atau ikan keli merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar. Mereka mudah dikenali karena memiliki tubuh licin, agak pipih memenjang, serta memilki kumis panjang yang mencuat di sekitar bagian mulutnya. Banyak jenis lele yang disukai orang untuk konsumsi.
Sebagian didapat dari pembudi dayaan, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang banyak diternakkan sebenarnya adalah jenis asing dari Afrika karena mengandung Vitamin D yang cukup tinggi.
Saat dibudidayakan hewan ini mengandung asam lemak omega-3 rendah namun mengandung asam lemak omega-6 tinggi. Dalam hal pembudidayaan ikan lele terdapat dua segmen budidaya, yaitu segmen pembenihan dan pembesaran.
Segmen pembenihan bertujuan agar menghasilkan benih sedangkan segmen pembesaran bertujuan agar menghasilkan lele siap kinsumsi. Di sini kita akan membahas tahap budidaya segmen pembesaran.
Persiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele
Tipe kolam yang sering digunakan dalam pembudidayaan adalah kolam tanah, semen, terpal, jaring apung dan keramba. Pada artikel ini akan kita bahas mengenai kolam tanah, sebab jenis ini paling banyak digunakan oleh peternak.
1. Pengeringan dan Pengolahan Tanah Untuk Kolam Lele
Persiapan yang harus dilakukan sebelum benih iakn lele ditebarkan yaitu kolam harus dikeringkan dahulu. Pengeringan dilakukan sekitar 3 – 7 hari bergantung pada teriknya sinar matahari. Apabila permukaan tanah pada kolam mengalami retak – retak maka dapat dipastikan keadaannya sudah kering.
Hal tersebut bertujuan untuk menghindari keberdaan mikroorganisme jahat yang dapat menimbulkan bibit penyakit. Melalui pengeringan dan penjemuran sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati. Pengeringan dan penjemuran juga harus dilakukan ketika kolam sudah pernah digunakan untuk budidaya.
2. Cara Pemupukan Kolam Ikan Lele
Pengapuran dilakukan untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan yaitu dolomit dan kapur tohor. Lakukan pengapuran dengan cara menebar secara merata pada dasar kolam. Setelah penebaran, balik tanah agara kapur meresap ke bagian dalam.
Dosis yang dibutuhkan untuk pengapuran adalah 250 – 750 gram permeter persegi, atau tergantung pada tingkat keasaman tanah. Semakin asam tanah, maka kapur yang dibutuhkan pun semakin banyak.
Langkah selanjutnya yaitu pemupukan, gunakan perpaduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kandang (kompos). Dosis yang dibutuhkan 250 – 500 gram per meter persegi. Untuk pupuk kimianya (urea dan TSP) masing -masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi.
Pemupukan dasar pada kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton serta cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
3. Pengaturan Air Kolam Yang Baik Untuk Ikan Lele
Air yang ideal untuk budidaya lele memiliki ketinggian kurang lebih 100 – 120 cm. Setelah kolam dipupuk isi air sampai batas 30 – 40 cm, biarkan kolam terpapar sinar matahari selama satu minggu. Dengan kedalaman air segitu, maka sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam dan biota dasar seperti fitoplankton tumbuh dengan baik.
Air kolam yang saudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan, Setelah satu minggu maka benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya air kolam ditambah secara berkala sesuai pertumbuhannya hingga ketinggian ideal.
Air kolam ikan lele yang kurang sehat biasanya akan mengeluarkan bau yang tidak sedap, dengan warna antara hitam, merah, putih berbuih atau kuning. Ada baiknya untuk memberi obat agar ikan terhindar terkena jamur atau parasit.
4. Cara Pemilihan Benih Ikan Lele Unggul
Tingkat kesuksesan budidaya sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Terdapat beberapa jenis ikan lele yang cocok dibudidayakan di iklim Indonesia. Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan sendiri Cara Membedakan Lele Jantan dan Betina.
– Ciri Khas Benih Lele Unggul
Benih yang ditebar harus benar – benar sehat. Ciri – ciri benih sehat yaitu gerakannya lincah,berenang secara normal, tidak memiliki cacat atau luka pada permukaan tubuhnya serta bebas dari bibit penyakit.
Biasanya benih untuk budidaya lele memiliki panjang sekitar 5 – 7 cm. Usahakan agar ukurannya sama agar ikan dapat tumbuh dan berkembang serempak. Dalam jangka waktu 2,5 – 3,5 bulan akan didapatkan lele konsumsi per kilogram berisi 9 – 12 ekor.
– Cara Menebar Benih Lele agar Gampang Hidup
Sebelum benih ditebar lakukan penyesuaian iklim pada lele dengan kolam. Anda dapat menyesuaikan iklim dengan cara memasukkan benih beserta wadahnya (ember/jerigen) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar benih dapat menyesuaikan dengan tempat barunya. Biarkan benih keluar sendiri dengan cara kita miringkan wadahnya tersebut. Hal ini juga bertujuan agar benih tidak stress.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan isi 200 – 400 ekor per meter persegi, tentu hal tersebut tergantung dari kualitas air yang ada di dalamnya. Usahakan tinggi air tidak melebihi 40 cm ketika benih ditebar. Hal ini bertujuan untuk menjaga benih dapat menjangkau permukaan air untuk pakan. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan hingga mencapai ketinggian air ideal.
5. Pemberian Pakan Utama Lele Dumbo Agar Cepat Gemuk
Lele merupakan hewan dari jenis karnivora, maka pemberian pakannya juga harus banyak mengandung protein hewani. Pada umumnya kandungan nutrisi yang dibutuhkan lele adalah protein 30%, lemak 4-6%, karbohidrat 15-20%, vitamin dan mineral.
Pakan harus diberikan sesuai kebutuhan.
Ikan dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tunuh) per ekor. Setiap 10 hari ambil sample ikan lalu timbang untuk menyesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan. Dua minggu menjelang panen, prosentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Pemberian pakan biasanya 4 – 5 kali sehari disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Lele merupakan hewan nokturnak yang lebih aktif pada malam hari maka berilah pakan lebih banyak pada sore atau malam hari. Tetap berilah pakan saat ikan agresif menyantapnya dan berhentilah saat ikan terlihat malas menyantap.
6. Pengelolaan Air Kolam Lele Dumbo Tetap Bersih dan Tidak Bau
Untuk mendapatkan hasil maksimal maka kualitas serta kuantitas air harus tetap terjaga. Biasanya air dapat berubah karena timbunan sisa pakan yang jatuh di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang menimbulkan bau busuk.
Apabila sudah timbul bau busuk buang sepertiga air bagian bawah, lalu isi lagi dengan air baru. Apabila kita sering memberi pakan ikan maka pergantian air juga harus sering dilakukan.
7. Pengendalian Hama dan Berbagai Penyakit Ikan Lele
Hama pada budu daya ikan lele berupa predator seperti Ular, Musang air, serta burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing berupa ikan mujair. Untuk mencegahnya dengan cara memasang saringan pada jalan masuk keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Sedangkan penyakit yang menyerang ikan lele biasanya berasal dari protozoa, bakteri dan virus. Mikroorganisme tersebut menyebabkan berbagai penyakit mematikan, diantaranya bintik putih, kembung perut serta luka di kepala dan ekor.
Cara mencegah penyakit ini yaitu dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan serta mempertahankan suhu kolam pada kisaran 280 derajat celcius.
8. Waktu Yang Tepat Memanen Ikan Lele di Kolam
Ketika membududaya ikan lele, waktu yang paling ditunggu adalah memanen. IKan lele bisa dipanen setelah mencapai isi 9 – 12 ekor per kilogram. Biasanya dalam waktu 2,5 – 3,5 bulan dari benih 5 – 7 cm Ciri Ikan Lele .
Sebaiknya satu hari (24 jam) sebelum panen, ikan tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya untuk menentukan harga. Demikian artikel tentang budidaya ikan lele. Semoga berhasil, terima kasih sudah mengunjungi artikel kami !!!