Cara Budidaya Ulat Sutra / Sutera

Cara mudah dalam budidaya ulat sutra / sutera – Ngengat sutra atau ulat murbei ialah salah satu  serangga dari tipe ulat yang dari sisi ekonomi mempunya nilai sangat tinggi. Sebab jenis ini merupakan satu-satunya penghasil serat atau benang sutra.

Adapun makanannya ialah daun murbei. Selain daun murbei hewan ini tak mungkin mengkonsumsinya.

Cara Budidaya Ulat Sutra / Sutera Lengkap

Cara budidaya ulat sutra

[the_ad_placement id=”iklan-setelah-gambar-1″]

Dalam pertumbuhan budidaya ulat sutra dibutuhkan waktu perlu waktu sekitar 10 hari untuk telur menetas. Setelah menetas selanjutnya menjadi ulat maka akan membentuk kepompong belum matang.

Kepompong belum matang inilah yang nantinya akan dipintal menjadi benang sutra sepanjang 300 sampai 900 meter. Untuk ukuran serat atau benang sutra yang dipintal umumnya membunyai ukuran yang sangat kecil yakni berkisar 10 mikrometer.

Deskripsi Tentang Ulat Sutera

Berikut ini mungkin sedikit deskripsi tentang hal yang menarik tentang cara budidaya ulat sutra / sutera. Dalam hal makan , jenis ini tergolong binatang rakus . Ulat ini makan setiap waktu selagi stok makanan yang terdapat di dekatnya masih ada.

Memang ke rakusan dari pada hewan ini berpengaruh kepada tumbuh kembang yang cukup pesat dengan mengalami 4 fase ganti kulit. Saat warna kulit masih berwarna kuning, dapat diartikan bahwa hewan ini akan segara membungkus dirinya sendiri dan akan berkembang menjadi kepompong.

Untuk menciptakan benang sutra yang baik dan juga mempunyai kualitas tinggi maka sebelum menjadi matang (ditandai ulat sutra akan menggigit kepompongnya), pemilik wajib segera merebusnya.

Perebusan kepompong ini memiliki tujuan untuk membunuh ulat sutra, sehingga mempermudah dalam menguraikan serat-seratnya. Namun seandainya sedikit saja terlambat maka sutra yang dihasilkan tidak lagi dihargai dengan kualitas tinggi.

Cara Budidaya Ulat Hongkong

Tahap Budidaya Ulat Sutra / Sutera

Sebelum melakukan tahapan dalam cara budidaya ulat sutra / sutera ada baiknya dikerjakan persiapan dan ber tahap.

Untuk tahapannya sangat beragam seperti ruangan untuk membudidayakan, peralatan untuk pemeliharaan,  pemesanan telur atau bibit, serta penyediaan pakan.

  1. Ruang Budidaya dan Peralatan Untuk Pemeliharaan Ulat Sutra / Sutera

Ruangan untuk pemeliharaanulat sutra wajib mempunyai ventilasi dan jendela yang cukup. Tempat pemeliharaan ulat dewasa dipisahkan dari tempat pemeliharaan ulat kecil, anakan dikembangkan pada tempat khusus atau unit pemeliharaan ulat kecil.

Peralatan untuk budidaya perlu disediakan antara lain

  • kaporit/papsol,
  • kotak/rak pemeliharaan,
  • tempat pakan/tempat daun,
  • kapur tembok.
  • ayakan,
  • jaring ulat,
  • gunting stek,
  • pisau.
  • kertas alas,
  • ember/baskom,
  • lap tangan,
  • kertas minyak atau parafin,
  • kain penutup daun.

Ruangan dan peralatan wajib di desinfeksi 2 hingga 3 hari sebelum budidaya ulat sutra / sutera dimulai. Apabila bibit atau anakan ulat diternakkan di pupuk berlantai semen maka lakuakan pencucian setelah didesinfeksi.

Panduan Budidaya Belut

  1. Memilih Bibit Ulat Sutra / Sutera Berkualitas Bagus dan Unggulan

Pemilihan bibit ulat sutra yang berkualitas ini dikerjakan 10-12 hari sebelum cara budidaya dimulai. Dan lakukanlah masa inkubasi terhadap telur ulat sutra unggulan supaya penetasaan bisa seragam.

Masukkan telur ulat sutra tersebut ke dalam kotak yang ditutup dengan kertas putih tipis. Setelah itu simpanlah kotak di dalam ruangan pada suhu 25 – 28 oc dengan intensitas kelembaban antara 75 sampai 80 %.

Pastikanlah bahwa kotak tersebut dapat menghindari sinar matahri secara langsung. Apabila pada telur tersebut nampak bintik biru maka segeralah ganti tutup kain putih dengan kain hitam selama 2 hari.

  1. Pemberian Pakan Untuk Ulat Sutra / Sutera

Tahap ketiga ini merupakan hal yang sangat serius.  Sebab ulat sutra merupakan tipe serangga rakus dalam hal makanan jadi perlu pemberian pakan yang rutin yakni daun murbei.

Adapun dalam pembagian makanan bedakan antara jumlah makanan untuk ulat kecil dengan besar. Untuk ulat kecil berikan sekitar 400  – 500 kg daun murbei tanpa cabang. Sedangkan untuk yang berukuran besar bisa diberikan antara 1000 – 1250 kg .

Cara Budidaya Pakan Burung

Cara Merawat Ulat Sutra / Sutera

Cara merawat ulat sutra

[the_ad_placement id=”iklan-setelah-gambar-2″]

Dalam cara memelihara atau merawat ulat sutra / sutera dibagi menjadi 5 instar ialah :

  • Instar 1,2 dan 3 disebut ulat kecil dengan umur 12 hari, tahan terhadap suhu 28-30 c dan rh 90-95%, menjelang istirahat selera makannya menurun.
  • Instar 4 dan 5 disebut ulat besar dengan umur sekitar 1tiga hari, memerlukan suhu 23-25c dgn rh 70-75%. Setelah instar 5 buang airhir ulat akan mengokon.
  • Pupa, terjadi setelah ulat selesai mengeluarkan serat sutera. Lama masa pupa kira-kira 12 hari. Pupa jantan ruas ke 9 terdapat tanda titik sedang pupa betina ruas ke 8 terdapat tanda silang.

Pemeliharaan Bibit Ulat Sutra Kecil

Dalam melakukan pemeliharaan ulat sutra kecil didahului dengan kegiatan hakikatnya yakni kegiatan penanganan ulat baru menetas disertai dengan penyediaan makanan pertama.

Ulat sutra yang baru menetas didesinfeksi dengan memakai bubuk campuran kaporit dan kapur dengan perbandingan 5:95, lalu beri daun murbei muda yang telah dipotong kecil kecil, setelah itu ditempatkan ke sasag setelah itu ditutup menggunkan parafin atau kertas minyak.

Lakukan penyediaan makanan sejumlah 3 kali sehari yakni pada pagi, siang dan sore hari.

Ulat sutera  mengalami masa istirahat dan pergantian kulit pada setiap instar. Seandainya hal ini berlangsug maka lakukan pemberhentian penyediaan makanan tetapi taburi dengan kapur.

Pada saat masa ini berlangsung, supaya udara mengalir maka jendela atau vebtilasi ruangan dibuka. Pada saat akhir instar lakukan penjarangan dan sesuaikan daya tampung tempat dengan pertumbuhannya.

Lakukan pembersihan tempat dan cara mencegah hama penyakit dengan teratur.

Pelaksanaan :

  • Pada instar 1 dan 2 , pembersihan dikerjakan sejumlah 1 kali. Pada instar 3 pembersihan dikerjakan sejumlah 1 atau 2 kali dan semua itu dikerjakan setelah penyediaan makanan kedua dan menjelang tidur.
  • Rak atau sasag dipindahkan supaya tidak melekat dengan dinding, kaki rak diberi kaleng berisi air supaya mencagah gangguan semut.
  • Jika lantai ruangan tidak disemen maka taburi lantai dengan kapur secara merata supaya tetap kering.
  • Desinfeksi tubuh ulat sutera dikerjakan setelah bangun yakni sebelum penyediaan makanan pertama.

Penyaluran ulat sutera kecil dari tempat upuk (unit pemeliharaan ulat kecil) ke upub (unit pemeliharaan ulat besar) dikerjakan saat sedang tidur pada instar 3.

Perlakuan pada saat penyaluran yakni penyaluran ulat yang akan ditempatkan dibungkus dengan menggulung kertas alasnya dan kedua sisi kertas alas diikat lalu diletakkan pada posisis berdiri agar ulat tidak tertekan.

Sebaiknya penyaluran ini dikerjakan pada pagi atau sore hari.

Cara Budidaya Belalang Konsumsi

Pemeliharaan Ulat Sutra Besar atau Indukan Sutera

Perlakuan terhadap ulat sutra besar tidak sama dengan perlakuan pada sutera kecil. Ulat sutera besar membutuhkan kondisi ruangan sejuk dengan suhu sekitar 24°c-26°c dan kelembapan 70%-75%.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan pemeliharaan sutera besar ialah:

  • Ulat sutera besar membutuhkan ruangan atau tempat pemeliharaan lebih lebar.
  • Daun pakan dipersiapkan untuk ulat sutra besar, disimpan pada tempat bersih dan sejuk serta ditutup dengan kain basah;
  • Daun murbei dikasihkan pada ulat sutera besar untuk pakan tidak lagi dipotong-potong utuh dengan cabang dan penempatan pakan tersebut diselang-selingi secara rutin antara bagian ujung dan pangkalnya.
  • Pemberian pakan pada ulat sutra besar (pada instar 4 dan 5) dikerjakan 3 hingga 4 kali sehari yakni pada pagi, siang, sore dan malam hari;
  • Pemberian pakan saat menjelang ulat tidur dikurangi atau dihentikan dan pada saat tidur ditaburi kapur secara merata
  • Desinfeksi tubuh ulat dikerjakan setiap pagi sebelum pemberian makan dengan memakai campuran kapur dan kaporit (90:10) ditaburi secara merata;
  • Pada instar 4, pembersihan tempat pemeliharaan dikerjakan minimal sejumlah 3 kali, yakni pada hari ke 2 dan ke 3 serta menjelang ulat tidur;
  • Pada instar 5, pembersihan tempat dikerjakan setiap hari;
  • Seperti pada ulat kecil, rak atau sasag dipindahkan tidak melekat pada dinding ruangan dan pada kaki rak dipasang kaleng berisi air dan seandainya lantai ruangan pemeliharaan tidak berlantai semen supaya menghindari kelembaban tinggi maka ditaburi kapur.

Tips Budidaya Semut Kroto Rumahan

Cara Mudah Pengokonan Ulat Sutra / Sutera

Pada instar 5  yakni hari ke 6 atau 7 ulat sutra umumnya akan mulai mengokon. Tanda-tanda ulat sutera akan mengokon ialah:

  • Nafsu makan berkurang atau berhenti makan sama sekali;
  • Tubuhnya bermetamorfosis menjadi bening kekuning-kuningan atau transparan;
  • Ulat cenderung berjalan ke areal pinggir;
  • Keluar serat sutera dari mulutnya.

Apabila sudah nampak beberapa tanda tersebut, maka yang perlu dikerjakan ialah:

Kumpulkan ulat sutera tersebut dan masukkan ke dalam alat pengokonan yang sudah disiapkan dengan menggunakan cara ditabur secara merata. Alat pengokonan yang bagus dipakai antara lain: rotari dengan seri frame.

Budidaya Ikan Tawes

Cara Panen Ulat Sutra / Sutera

Cara Pemanenan dikerjakan pada hari ke 5 atau 6 semenjak ulat sutera mulai membuat kokon. Sebelum diunduh, ulat yang tidak mengokon atau mati diambil lalu dibuang atau dibakar. Penanganan kokon kemudian terdiri dari:

  • Pembersihan kokon, yakni menghilangkan tinja dan serat-serat yang terdapat pada lapisan luar kokon;
  • Seleksi kokon, yakni pemisahan antara kokon baik dan kokon cacat/jelek;
  • Pengeringan kokon, yakni penanganan terhadap kokon untuk mematikan pupa serta untuk menurunkan kadar air supaya bisa disimpan dalam jangka waktu tertentu;
  • Penyimpanan kokon, hal tersebut dikerjakan seandainya kokon tidak langsung dipintal atau dijual atau sedang menanti proses pemintalan.

Cara penyimpanan kokon ialah sebagai berikut :

  1. Kokon dimasukkan ke dalam kotak karton atau kantong kain/kertas;
  2. Kokon dipindahkan pada ruangan yang kering;
  3. Selama dalam penyimpanan, sekali-sekali kokon dijemur ulang;

Lama penyimpanan kokon bergantung pada cara pengeringan, tingkat kekeringan dan tempat penyimpanan.

 

Leave a Comment