Burung hantu termasuk dalam golongan binatang buas (karnivora,pemakan daging). Ia juga merupakan hewan nokturnal (hewan aktif pada malam hari). Burung hantu merupakan salah satu jenis binatang yang kerap dijadikan sebagai pembasmi hama tikus pada sektor pertanian. Karena burung hantu lebih efektif dibandingkan pengendalian tikus menggunakan racun tikus.
Burung hantu memiliki ciri unik dengan mata besar menghadap ke depan, tidak seperti burung yang umumnya matanya menghadap ke samping. Memiliki paruh bengkok serta tajam seperti paruh elang. Leher yang lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang. Karena keunikan tersebut, banyak kolektor dan pecinta burung yang mulai memelihara burung hantu. Sebagai pemula berikut cara sederhana memlihara burung hantu agar lekas jinak.
1. Menganggap Sebagai Teman
Burung hantu memiliki kecerdasan setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Kita harus memperlakukannya layaknya teman. Anda harus sering menyapanya agar timbul rasa percaya dari burung hantu kepada pemilik. Jika sudah timbul rasa percaya maka ia akan jinak dan merasa nyaman saat pemilik mendekatinya. Selain itu ia juga tidak akan kabur saat ditaruh dalam tenggeran tanpa tali pengikat.
2. Jangan Masukkan dalam Sangkar
Binatang satu ini terkesan kurang aktif, namun sebaiknya jangan pernah memasukkannya dalam sangkar. Jika burung hantu dimasukkan dalam sangkar ia akan stress dan makin sulit untuk dijinakkan. Sediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakaktua, berikan tali pengikat pada kaki dengan tenggeran. Apabila anda menghendaki memelihara dalam sangkar maka gunakan kandang berukuran besar, misal kandang Aviary.
Dalam memelihara hewan ini sangat disarankan menggunakan tenggeran untuk mempercepat proses penjinakan karena memudahkan kita untuk berinteraksi dengannya.
3. Memberi Pakan Secukupnya
Pemberian pakan burung hantu sebaiknya yang termasuk salah satu rantai makanannya, maksudnya binatang masih hidup. Hal ini dimaksudkan agar burung ini tidak kehilangan sifat aslinya sebagai golongan binatang buas. Berikan pakan jangkrik pada pagi dan malam hari dengan porsi secukupnya untuk burung hantu jenis celepuk (burung hantu kecil).
Pemberiannya dapat dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah (tempat pakan) kemudian letakkan di tempat yang mudah diajngkau burung. Atau pakan diberikan langsung dengan menyodorkannya ke paruh burung. Begitu pula dengan air minumnya dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalm wadah lalu diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau olehnya.
Pemberian pakan tambahan juga perlu dilakukan. Anda dapat memberikan ikan – ikan kecil, tikus kecil atau burung emprit yang banyak dijual di pasar burung. Usahakan untuk tidak memberikan potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Hal ini disebabkan daging ayam dan lele merupakan hasil budi daya yang tentu saja dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu juga dengan daging olahan yang kebanyakan menggunakan bahan kimia sebagai pengawet.
4. Jangan Menjemur Burung Hantu di Tempat Panas
Keluarkan burung hantu pada pagi hari, namun jangan menjemurnya. Hewan ini merupakan hewan nokturnal yang lebih aktif pada malam hari untuk mencari mangsa. Namun ketika dipelihara manusia burung ini masih bisa aktif pada siang hari. Jadi pemilik bisa mengeluarkannya dari ruangan pada hari terang, misalnya pada pagi hari diletakkan di teras. Yang harus diperhatikan jangan sampai burung terkena panas secara berlebihan.
Apabila sinar matahari mulai tinggi yang berarti udara makin panas, segera pindahkan ke tempat teduh. Selain itu jangan memendikan binatang ini di bawah sinar matahari karena akan membuatnya stress.
5. Sering Berinteraksi dengan Burung
Interaksi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menimbulkan rasa nyaman. Apabila burung hantu sudah nyaman dengan pemilik maka ia akan lebih cepat jinak. Salah satu interaksi yang dapat dilakukan yaitu melalui sapaan serta mengajak bicara. Ketika kita sering mengajaknya bicara maka ia akan merasa keberadaannya kita perhatikan. Interaksi lain yang dapat dilakukan dengan mengelus – elus atau memberi sentuhan.
Usaplah pada bagian kepala, maka burung akan merasa senang. Selain itu interaksi dapat mencegah burung mengalami stress, saat burung stress ia akan kehilangan nafsu yang menyebabkan sakit bahkan hingga kematian.
6. Matikan Lampu pada Malam Hari
Seperti yang kita ketahui bahwa burung hantu merupakan hewan nokturnal, maka setelah memberinya makan malam sebaiknya matikan lampu tempat burung berada. Cahaya terang lampu akan membuatnya merasa terganggu dan kerap dilanda kecemasan.Saat dalam masa penjinakan selalu bersikap tenang dan jangan panik agar burung tidak ikut panik dan stress.
Jangan lupa selalu gunakan sarung tangan dari kulit agar menghindari cidera pada tangan karena cengkraman kuku burung hantu yang tajam. Demikian artikel tentang cara sederhana memelihara burung hantu. Semoga bermanfaat, terima kasih telah mengunjungi artikel kami !!!