Cara Jitu Menjinakkan Otter Atau Berang – Berang Agar Nurut

Cara Jitu Menjinakkan Otter Atau Berang berang Agar Nurut – Berang berang merupakan hewan jenis mamalia  juga karnivora. Hewan ini ada 13 spesies yang semuanya adalah semiakuatik, akuatik atau hewan laut pengkonsumsi ikan atau invertebrate. Banyak orang menganggap bahwa berang – berang ini sama dengan biwara (beaver) di Benua Amerika yang terkenal sebagai pembuat bendungan.

Jika berang – berang berasal dari subfamily lutrinae sedangkan biwara tergolong dalam family castoridae. Persebaran berang – berang mencakup wilayah perairan eropa, Asia juga afrika utara.

Hewan ini tergolong binatang territorial yang sangat mempertahankan wilayahnya. Binatang berang – berang memasuki usia matang dan siap kawin saat beusia 3 – 4 tahun bagi betina sedangkan untuk jantan usia 5 tahun.

Cara Menjinakkan Otter atau Berang – berang

Cara Menjinakkan Otter atau Berang - berang

Meskipun otter atau berang – berang termasuk binatang liar, namun akhir – akhir ini banyak dijadikan sebagai peliharaan sebagai teman mengisi waktu luang. Sebagai binatang liar yang termasuk karnivora, maka otter juga masih akan memiliki sifat alamiahnya.

Untuk dapat membuat binatang ini cocok dijadikan sebagai piaraan, maka berikut ini adalah cara menjinakkan otter atau berang – berang supaya nurut :

Menyiapkan tempat tinggal otter

Agar memiliki piaraan yang jinak juga nurut pada pemilik maka sebaiknya memeliharanya sejak masih bayi, Sebab binatang akan lebih akrab dengan pemiliknya. Meskipun cara menjinakkan otter tergolong hewan semiakuatik atau kebanyakan hidup di air, namun saat masih bayi hewan ini tidak kuat dengan udara dingin.

Berikan tempat tinggal untuk baby otter berupa kardus yang diberi alas kain dengan suhu ruangan kira – kira 25 – 27 derajat celcius. Jika suhu ruangan terlalu dingin maka akan menyebabkan baby otter mengalami pilek atau masuk angin, namun jika terlalu panas juga akan menyebabkan keringat banyak keluar dan memperlambat pertumbuhan baby otter.

Hewan Peliharaan Aman Untuk Anak

Pemberian pakan baby otter

Pada dasarnya otter merupakan karnivora atau pemakan daging, namun saat masih bayi binatang ini hanya mengkonsumsi susu. Berikan susu yang tidak mengandung laktosa, atau bisa memberikan susu KMR (kitten milk replacer) atau susu untuk anak kucing.

Buatlah susu dengan menggunakan air panas kemudian didinginkan dan dimasukkan dalam botol dot kucing, susu sebaiknya dibuat secara kental namun jangan terlalu kental. Pemberian susu pada baby otter usia sekitar 1 bulan yaitu setiap 4 – 6 jam sekali dengan porsi 8 – 15 ml susu. Sedangkan untuk baby otter usia sekitar 2 bulan yakni setiap 5 – 8 jam sekali dengan porsi 25 – 30 ml susu.

Perlu diperhatikan bahwa apabila otter sudah makan dan kenyang dengan ditandai perutnya yang sudah gendut namun masih menangis, maka biarkan saja jangan dikasih makan lagi. Sebab memang sifat dasar baby otter adalah manja dan selalu menangis saat merasa kurang nyaman.

Yang perlu diperhatikan adalah suhu serta alas tidurnya harus selalu kering. Jangan pernah memberikan makan baby otter secara terus menerus, sebab kebanyakan kematian pada baby otter adalah karena factor kekenyangan atau pemberian makan yang berlebih.

Penyakit pada baby otter

Penyakit pada baby otter

Baby otter juga rawan terserang penyakit di antaranya diare, masuk angin, pilek atau flu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh kandang atau alas kurang terjaga kebersihannya, makanan yang salah, suhu terlalu dingin atau terkena angin secara langsung.

Cirri baby otter mengalami sakit

Untuk mengetahui baby otter sedang terserang penyakit dapat dilihat dari cirri berikut :

Diare dan masuk angin

  • Terlihat lebih pucat
  • Suaranya terdengar lirih
  • Berak encer tanpa bulir
  • Otter berjalan tak normal dan sedikit mengangkang
  • Suhu badan lebih dingin

Pilek / flu

  • Badannya lemas
  • Mengalami demam, suhu badan panas namun kakinya dingin
  • Mata lebih sayu
  • Suaranya menjadi bindeng
  • Terdapat lendir pada hidungnya

Pencegahan dan penyembuhan penyakit pada otter

Berikut adalah langkah mencegah agar otter tidak menglami penyakit dan langkah penyembuhan ketika piaraan telah terjangkit penyakit :

Diare

  • Pencegahan diare yakni dengan menjaga kebersihan kandang juga alas,langkah pencegahan lainnya berikan obat dengan dosis setengah dari obat penyembuhan. Jangan memandikan baby otter saat masih berusia di bawah 3 bulan, berikan makanan yang diblender supaya mudah dicerna, jangan lupa untuk memberikan gel daya tahan tubuh dan penambah nafsu makan.
  • Pengobatan diare dengan memberikan obat diare husus hewan (tanyakan pada toko hewan),atau dapat membawa langsung ke dokter hewan.

Masuk angin

  • Untuk mencegah masuk angin tempatkan baby otter di suhu ruangan, jangan menempatkan di tempat terbuka, berikan makan tepat waktu, mandikan baby otter setelah berumur lebih dari 3 bulan, beri vitamin gel daya tahan tubuh serrta penambah napsu makan.
  • Pengobatan untuk masuk angin otter dengan memberikan lampu panghangat dan memberikan gel vitamin daya tahan tubuh juga nafsu makan.

Pilek / flu

  • Cara mencegah pilek / flu pada baby otter dengan menghindarkan terkena angin langsung pada saat suhu dingin atau malam hari. Perhatikan juga kebersihan kandang serta kainnya.
  • Pengobatan dengan menjaga kelembapan suhu dan memberi lampu penghangat.

Perawatan otter mulai dewasa

Setelah baby otter diberi makan berupa susu, maka saat usia menginjak 3,5 bulan sudah mulai lincah dan bisa diberikan pakan berupa fillet daging lele atau daging lele yang diblender, namun berikan juga susu sebagai pendamping agar otter terlihat gemuk.

Pemberian nama pada otter

Pemberian nama pada otter

Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, salah satu cara menjinakkan otter adalah dengan memberinya nama. Pemberian nama dapat dilakukan saat pemilik pertama kali membawa piaraannya pulang ke rumah. Dengan memberinya nama maka pemilik akan lebih mudah untuk memanggilnya sehingga akan menciptakan suasana akrab antar piaraan juga pemilik.

Memberi makan otter secara langsung

Untuk menciptakan keakraban dengan piaraan, salah satu cara menjinakkan otter adalah memberinya makan langsung dari tangan pemilik. Saat memelihara berang – berang, pemilik dituntut agar lebih sabar karena dasarnya hewan ini merupakan binatang liar.

Cara Merawat Marmut

Melakukan interaksi dengan otter

Interaksi pada hewan piaraan harus sering dilakukan oleh pemilik sebagai cara menjinakkan otter. Di antaranya dengan sering mengelus bagian lehernya secara pelan, mengajaknya bermain dan jangan lupa saat pemilik meninggalkannya untuk bekerja atau keluar rumah untuk berpamitan dengannya. Begitupun saat tiba di rumah jangan pernah lupa untuk menyapanya.

Pada dasarnya otter merupakan binatang liar juga karnivora, maka saat diajak bermain ia akan menggigit atau mencakar. Namun pemilik tidak perlu hawatir, karena sama seperti kucing ataupun anjing saat diajak bermain mereka juga akan menggigit pemiliknya.

Mengajak otter jalan – jalan

Ketika berang – berang sudah mulai jinak, maka ajaklah jalan – jalan. Agar menghindari otter kabur, sebaiknya pasanglah harness di badannya. Waktu paling tepat untuk mengajak piaraan jalan – jalan yakni pada pagi hari dan sore hari.

Leave a Comment