Cara Merawat Anakan Burung Murai Batu Supaya Sehat

Cara Merawat Anakan Burung Murai Batu Supaya Sehat – Pada saat ini budidaya burung kicau sangatlah digemari oleh para kicau mania. Selain sebagai pengisi waktu luang, juga suara kicauannya dapat menenangkan hati pendengarnya sebab kita merasa bagai di alam liar.

Namun dengan adanya hobi baru ini juga berdampak pada berkurangnya populasi murai batu di alam liar. Hal ini dikarenakan perburuan bebas yang dilakukan oleh manusia untuk diperjual belikan di pasaran.

Sebab harga burung ini termasuk tinggi, terlebih yang dari alam liar akan memiliki suara beragam sehingga cocok untuk dijadikan master. Untuk mengatasi kepunahan ini, perlu diadakan budidaya burung murai batu secara manual oleh manusia.

Cara Merawat Anakan Burung Murai Batu

Cara Merawat Anakan Burung Murai Batu

Saat proses budidaya hal yang termasuk rumit yakni cara merawat anakan burung murai batu. Karena perlu ketelatenan ekstra agar anakan ini dapat tumbuh sehat dan gacor ketika dewasa. Biasanya factor perbedaan cuaca, makanan serta perawatan lainnya dapat menjadi pemicu kegagalan dalam cara merawat anakan burung murai batu.

Berikut adalah langkah cara merawat anakan burung murai batu supaya sehat dan gacor :

Melakukan pelolohan anakan baru menetas

Pada tahap cara merawat anakan burung murai batu, hal paling utama adalah melakukan pelolohan. Jika anakan love bird lebih suka diloloh oleh manusia supaya induknya dapat kembali berproduksi, lain halnya dengan murai batu.

Anakan burung ini lebih suka diloloh oleh induknya dan akan menolak diloloh langsung oleh manusia pada awal menetas. Usia ideal untuk meloloh anakan murai batu yakni sejak usia antara 7 – 10 hari.

Usia kurang dari 7 hari adalah fase kritis dalam pelolohan yang apabila melakukan sedikit kesalahan dalam merawat maka anakan akan merasa kelaparan bahkan dapat mati. Selain itu perawatan juga perlu dilakukan secara intensif agar murai batu tidak mengalami cacat dan lumpuh. Maka sebaiknya sebelum usia 7 hari biarkan anakan murai batu diloloh sendiri oleh induknya.

Cara Budidaya Burung Murai Batu

Pelolohan pada anakan usia usia 7 – 10 hari

Selanjutnya setelah anakan berusia antara 7 – 10 hari, pemilik dapat melakukan pelolohan dengan kroto. Pelolohan harus dilakukan secara konsisten dan memberikan makanan yang baik agar anakan dapat tumbuh dengan sehat dan bermental petarung.

Pemberian kroto haruslah yang masih segar dan baru, jangan ada semut menempel di kroto. Berikan kroto dari jam 6 pagi sampai 6 sore secara teratur dengan jeda waktu kurang lebih satu jam. Cara meloloh kroto ini terlebih dahulu harus dicelupkan dalam air matang, agar kroto yang memiliki sifat lengket tidak tersangkut pada kerongkongan anakan murai batu.

Pemberian air matang ini juga bertujuan supaya kroto menjadi licin sehingga gampang untuk masuk dalam kerongkongan burung. Dalam memberikan kroto sebaiknya jangan terlalu banyak, karena organ pencernaan anakan murai yang berusia 7 hari masih belum terbentuk dengan sempurna.

Perawatan anakan usia 8 – 14 hari

Perawatan anakan usia 8 – 14 hari

Dalam merawat anakan murai batu usia 8 – 14 hari seberanrnya hampir sama dengan perawatan saat usia 7 hari. Namun perbedaannya hanya pada pemberian pakan, setelah melakukan pelolohan dengan kroto sehari penuh saat usia 7 hari maka selanjutnya pada hari ke 8 dapat dicampur dengan voer. Yang harus diperhatikan dalam memilih voer haruslah masih baru dan memiliki kualitas baik.

Saat memberikan pakan campuran kroto dan voer, tidak boleh langsung diberikan begitu saja. Caranya yakni dengan mencampurkan voer dengan air hangat supaya voer bisa dihaluskan. Hal ini dimaksudkan supaya anakan murai batu lebih mudah untuk menelannya.

Ketika memberikan pakan campuran voer dan kroto, usahakan agar anakan dapat memakannya hingga habis. Berikan pakan dengan perbandingan antara voer dan kroto sebanyak 30 : 70. Dalam memberikan pakan campuran, usahakan agar voer yang diberikan tidak terlalu banyak. Sebaiknya lebih banyak kroto dibandingkan voer.

Cara merawat anakan murai batu usia 15 – 30 hari

Pada saat merawat anakan murai batu dan usianya telah mencapai 15 – 30 hari, maka pemilik harus memastikan supaya kesehatannya terjamin. Sebab di usia ini biasanya anakan sudak mulai memiliki gerak yang aktif serta perkembangan fisik mulai membaik.

Untuk memberi pakan anakan murai batu usia ini sebenarnya caranya masih sama seperti anakan usia 8 – 14 hari, hanya saja porsi campuran voer bisa ditambah. Perbandingan pakan campuran voer dan kroto yakni 50 : 50, sehingga pemberian pakan ini meningkat seiring pertumbuhan anakan burung murai batu.

Jika ingin memberikan pakan berupa jangkrik pada anakan burung murai batu, maka berikan jangkrik yang masih anakan juga agar anakan murai batu dapat memakannya dengan mudah. Jangan lupa untuk menghilangkan kaki jangkrik terlebih dahulu supaya lebih mudah ditelan oleh anakan murai batu.

Pemberian multivitamin

Selain manusia, pemberian multivitamin juga diperlukan untuk hewan terutama burung murai yang masih anakan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisikesehatan piaraan agar selalu sehat terutama ketika telah dewasa nanti.

Multivitamin untuk anakan murai sekarang sudah banyak dijual di pasaran tinggal memilih mana yang cocok untuk diberikan pada piaraan. Sedangkan jadwal pemberiannya pun juga bermacam – macam tergantung instruksi pada kemasan multivitamin yang dibeli, karena setiap multivitamin tidak sama aturan pakainya ada 2 kali seminggu juga ada 3 kali seminggu.

Perawatan Lanjutan Anakan Burung Murai Batu

Perawatan Lanjutan Anakan Burung Murai Batu

Apabila anakan sudah mulai mandiri, maka pemilik perlu melakukan perawatan lanjutan hingga tumbuh dewasa dan dapat dijadikan sebagai petarung ataupun master. Berikut langkah – langkah yang perlu dilakukan pada perawatan lanjutan :

Tips Mudah Melatih Murai Batu Agar Rajin Gacor

Pengembunan

Mengembunkan atau mengangin – anginkan burung dapat dilakukan pada pagi hari sebelum burung dimandikan dengan cara meletakkan burung di luar rumah. Hal ini memiliki tujuan supaya burung dapat beradaptasi dengan lingkungan. Proses pengembunan ini dapat dilakukan selama kurang lebih 10 -20 menit.

Memandikan burung

Saat proses pengembunan telah selesai, maka burung dapat dimandikan dengan cara disemprot atau dimandikan di keramba. Akan tetapi sebaiknya burung mandi dengan keramba, karena hal ini akan mengajarkan burung untuk merawat bulunya terutama saat terjadi siklus pergantian bulu atau mabung. Selanjutnya lakukan penjemuran sekitar satu jam.

Pemberian pakan

Setelah anakan murai batu sudah mulai dapat makan sendiri, maka perawatan dapat dilanjutkan sapai tumbuh dewasa dan dapat menjadi fighter. Pemberian pakan sudah bisa dengan member voer kasar, selain itu tempat pakan antara voer dan kroto juga sebaiknya dipisah.

Agar murai dapat tumbuh sebagai fighter, jangan lupa untuk memberikan pakan jangkrik sebanyak 10 ekor pada pagi hari dan 10 ekor di sore hari.

Menjaga kebersihan sangkar burung

Kebersihan kandang merupakan factor utama yang mempengaruhi kenyamanan serta kesehatan burung. Buang kotoran burung dari kandang setiap hari, ganti juga air minumnya setiap hari. Selain itu agar menghindari tumbuhnya jamur pada sangkar maka bersihkan sangkar dengan menyemprotkan air lalu sikat pelan – pelan kandang kemudian jemur sampai kering.

Leave a Comment