Cara Merawat Dan Budidaya Ikan Botia Asli Indonesia

Cara Merawat Dan Budidaya Ikan Botia Asli Indonesia – Ikan botia memiliki banyak sebutan di antaranya botia macracantha, botia sumatera, botia macan serta clown loach. Hewan ini sering dijumpai di daerah Indonesia yakni di sungai Batanghari, Jambi juga sungai Barito Kalimantan.

Di habitat aslinya ikan botia senang bergerombol hingga 5 ekor bahkan lebih. Kemudian menghabiskan waktu dengan bersembunyi di bawah tanaman atau celah kayu.

Cara Merawat Ikan Botia

Cara Merawat Ikan Botia

Ukuran ikan botia dewasa cukup panjang yakni sekitar 20 – 30 cm ada juga yang dapat mencapai 40 cm namun sangat jarang. Sebab ikan botia saat mencapai ukuran 15 – 20 cm maka pertumbuhannya akan melambat.

Usia hidup ikan ini cukup lama yakni 20 tahunan jika dipelihara dengan baik. Dalam merawat ikan botia cukup mudah sebab hewan ini termasuk cukup cepat dalam beradaptasi . Berikut adalah cara merawat ikan botia :

Cara Memelihara Dan Membudidayakan Ikan Neon Tetra

Pemberian pakan ikan botia

Di habitat aslinya ikan botia merupakan hewan karnivora yang dapat mengkonsumsi tanaman air yang ada di sekeliingnya seperti daun bertekstur lembut. Selain itu cara merawat ikan botia juga menyukai makanan hidup seperti udang air asin, cacing darah beku, cacing tubifex serta siput.

Pakan berupa tanaman, pemilik dapat memberinya daun selada, squash, potongan bauam dan tablet khusus. Usahakan untuk memberi pakan dengan jumlah sedikit namun dengan jarak pendek atau sering.

Akuarium untuk ikan botia

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa cara merawat ikan botia suka hidup bergerombol, maka usahakan untuk memelihara lebih dari satu ekor. Oleh karena itu pilih akuarium yang dapat menampung air hingga kurang lebih 450 liter dengan temperature antara 24 – 27 derajat celcius dan ph antara 6 – 6,5.

Jika pemilik ingin menambahkan hiasan pada akuarium dapat memberikan pasir halus atua kerikil untuk substrat bisa juga dengan memberi batu besar dan halus atau batang kayu. Selain itu pemilik juga bisa menyediakan tempat untuk berlindung dan bermain ikan botia berupa gua – gua atau celah.

Namun harap untuk memastikan agar gua tersebut tidak terlalu sempit supaya ikan tidak terperangkap. Hindari memberi aksesoris dari batu atau kayu yang ujungnya tajam karena dapat melukai botia. Pencahayaan untuk akuarium jangan terlalu terang, usahakan memberi cahaya redup agar ikan botia merasa nyaman.

Teman ikan botia dalam akuarium

Teman ikan botia dalam akuarium

Meskipun termasuk ke dalam hewan omnivore, namun cara merawat ikan botia termasuk ramah terhadap ikan lain. Meski begitu, jangan mencampur ikan dengan ukuran lebih kecil atau sangat kecil di akuarium bersama ikan botia terutama jika sudah dewasa.

Jika ingin mencampur ikan kecil di akuarium, hindari mencampur dengan ikan yang memiliki ekor panjang seperti ikan guppy dan cupang ekor panjang. Sebab ekornya biasanya akan digigit oleh botia. Selain itu hindari juga mencampur dengan neon tetra juga zebra danio.

Adapun jenis ikan yang cocok untuk teman ikan botia yakni ikan rope fish, tetra besar, cichlid afrika, ikan bichir dan ikan pedang.

Kesulitan memelihara ikan botia

Sebenarnya ikan botia bukanlah ikan manja yang memerlukan perlakuan husus. Akan tetapi botia memiliki sisik sangat tipis sehingga kulitnya kurang terlindungi yang menyebabkan rentan terkena serangan dari luar baik penyakit atau lainnya.

Sebagai langkah antisipasi sebaiknya jangan mencampur ikan botia dengan ikan agresif dalam satu akuarium karena dapat beresiko menyerang botia sehingga menyebabkan luka.

Cara Budidaya Ikan Botia

Cara Budidaya Ikan Botia

Karena kecantikan warnya, ikan ini banyak diminati oleh warga Indonesia bahkan mancanegara. Oleh karena itu agar terhindar dari kepunahan maka manusia harus bisa membudidayakan sendiri ikan botia ini. Selain agar terhindar dari kepunahan, juga bisa dijadikan sebagai ladang bisnis. Berikut adalah cara budidaya ikan botia :

Membedakan ikan botia jantan dan betina

Sebelum melakukan cara budidaya ikan botia, pemilik harus bisa membedakan ikan jantan dan betina yang nanti akan dijadikan sebagai indukan. Untuk melihat ikan botia jantan bisa dilihat dari sirip ekor yang berukuran lebih panjang dibanding betina. Selain itu ikan botia betina akan memiliki bentuk tubuh lebih ramping dibandingkan pejantan.

Seleksi indukan ikan botia

Dalam cara budidaya ikan botia langkah selanjutnya adalah menyeleksi indukan. Untuk memilih indukan sebaiknya mengambil ikan langsung dari alam. Setelah memperoleh indukan tempatkan pada wadah pemeliharaan supaya ikan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Lama proses adaptasi sampai ikan botia matang gonad yakni sekitar 8 – 10 bulan. Untuk melihat indukan sudah matang gonad ditandai dengan perut yang menggendut pada betina serta memiliki bobot lebih dari 80 gram. Sedangkan untuk jantan memiliki bobot lebih dari 40 gram, perut langsing dan ditandai keluarnya cairan sperma setelah distripping.

Merangsang pemijahan pada ikan botia

Apabila indukan telah matang gonad, langkah selanjutnya dalam cara budidaya ikan botia yakni merangsang pemijahan. Cara ini dilakukan dengan stimulasi yaitu menyuntikkan hormone gonadotropin pada indukan.

Hormone yang sering dipergunakan biasanya ovaprim yakni hormone GNRH dan domperidon. Dalam penyuntikan gunakan dosis 1 ml/kg berat induk. Lakukan penyuntikan sebanyak dua kali. Tahap pertama penyuntikan bertujuan untuk mematangkan sel telur dengan dosis 0,4 ml/kg. Sedangkan untuk penyuntikan kedua bertujuan untuk proses pemijahan dengan dosis 0,6 ml/kg.

Stripping pada ikan botia

Stripping pada ikan botia

Proses stripping dalam cara budidaya ikan botia adalah mengeluarkan telur dan sperma dari indukan dengan cara mengurut pada bagian genetal induk. Namun sebelum melakukan proses stripping, lakukan pembiusan terlebih dahulu menggunakan MS22 (phenoxxy ethanol) dengan dosis 0,3 ml/l air.

Setelah proses stripping maka telur dan sperma dimasukkan pada wadah terpisah. Pada umumnya sperma diencerkan menggunakan larutan fisiologis  dengan perbandingan 1:3.

Pembuahan ikan botia

Langkah berikutnya pada cara budidaya ikan botia adalah pembuahan yang dilakukan secara buatan. Proses bembuahan buatan ini dilakukan dengan mencampur telur dan sperma.

Setelah tercampur kemudian tambahkan air untuk mengaktifkan sperma lalu aduk perlahan menggunakan bulu ayam. Selanjutnya letakkan telur di corong penetasan selama 15 – 26 jam dengan suhu 26 – 27 derajat celcius.

Pemanenan larva ikan botia

Ketika telur sudah menetas atau setelah 15 – 26 jam inkubasi maka larva dapat dipanen. Akan tetapi larva yang baru menetas tidak dapat langsung dipindahkan dalam akuarium. Hal ini dikarenakan larva ikan botia masih rentan dan sensitive terhadap perubahan kondisi lingkungan.

Apabila telah berusia 4 hari di corong penetasan dan larva sudah bisa makan artemia maka larva ikan botia baru bisa dipindahkan dalam bak pemeliharaan larva atau akuarium.

Pemeliharaan larva ikan botia

Langkah pemeliharaan larva dalam cara budidaya ikan botia dapat dilakukan pada akuarium dengan padat tebar 5 ekor/liter. Pemberian pakan untuk larva yang berumur 4 hari dapat diberi artemia hingga berumur 13 hari. Selanjutnya larva dapat diberi pakan cacing darah hingga dapat dipanen.

Cara Mudah Memelihara Ikan Discus Agar Tidak Mati

Leave a Comment