Cara Ternak Ayam Potong (Broiler)

Seiring berjalannya waktu permintaan protein hewani di indonesia meningkat secara signifikan. Bagi sebagian besar orang tentu lebih menentukan daging ayam karena harga dagingnya dinilai lebih miring jika dibandingkan dengan daging lainnya. Sehingga usaha ternak ayam pedaging bisa dikatakan sangat menjanjikan. Ditambah lagi dengan keperluan daging ayam saat ini terus bertambah namun tidak dibarengi dengan produksi cukup.

Masa panen yang cepat membuat peternak ayam pedaging bisa balik modal dengan cepat pula, selain hal tersebut didukung dengan harga yang tinggi akan membuat peternak memperoleh profit lumayan. Berikut akan diulas secara tuntas tips dan cara berternak yang mudah untuk dicoba.

Cara Beternak Ayam Potong (Broiler) Cepat Panen

Hal pertama yang wajib diperhatikan dalam usaha beternak ayam potong yakni lokasi kandangnya. Jangan sampai penentuan lokasi kandang ini tidak tepat. Lokasi kandang untuk beternak broiler yang tepat ialah jauh dari pemukiman penduduk.

Jika memang terpaksa dekat dengan pemukiman penduduk, peternak bisa memperhatikan amdalnya. Banyak masyarakat membenci berdekatan dengan pembudidayaan ayam karena sampah yang dihasilkan. Jika peternak bisa menjamin penanganan sampah dengan baik maka masyarakat tak mungkin keberatan dengan pembudidayaan ayam tersebut.

Berikut adalah langkah – langkah pembuatan kandang ayam :

  • Melakukan perizinan dan mengatur tata letak kandang. Usahakan jarak kandang dengan pemukiman minimal 100 meter.
  • Dekat dengan sumber air
  • Usahakan posisi kandang membujur dari timur ke barat
  • Beri lampu yang cukup untuk mengatur pencahayaan dan mengatur supaya suhu lingkungan tetap hangat.
  • Beri celah udara supaya udara segar dapat masuk ke dalam kandang.
  • Buat sekat dan litter cukup.
  • Berikan wadah makan dan minum.

1. Pemilihan Bibit Ayam Potong Broiler Unggulan

Bibit tidak berkualitas akan mempunyai daya hidup rendah sebab broiler ini rentan terkena stress dan juga mengalami sakit. Saat bibit stress selera makan menjadi berkurang padahal makan ini menjadi hal pokok untuk mempertahankan kesehatan ayam. Berikut cirri – cirri bibit ayam sehat :

  • Aktif bergerak
  • Tidak cacat
  • Gemuk
  • Memiliki bulu bagus atau mengkilat
  • Kondisi hidung bersih
  • Memiliki mata tajam atau tidak sayu
  • Pilihlah bibit yang mempunyai lubang feses atau anus bersih

Supaya bisa memperoleh bibit berkualitas diatas rata-rata peternak pemula bisa memperolehnya di pembudidayaan skala besar atau di perusahaan kemitraan. Perusahaan inti kemitraan tidak hanya melayani permohonan beternak ayam sistem kemitraan saja tetapi juga melayani penjualan sapronak.

2. Pemberian Pakan Berkualitas Untuk Ayam Potong Broiler

Untuk memenuhi keperluan nutrisi ayam, pemilik wajib memperhatikan kandungan yang ada pada pakan berkualitas untuk ayam potong broiler supaya panen yang dihasilkan lebih sehat serta mempunyai bobot tubuh ideal. Pilihlah pakan yang memiliki kandungan karbohidrat, vitamin, protein, mineral, dan lemak.

Tipe pakan yang dipakai di pembudidayaan umumnya meliputi 2 tipe yakni pakan pabrik atau pakan buatan sendiri. Untuk tipe pakan pabrik umumnya dibedakan menjadi 2 tahapan yakni :

  • Pakan untuk tahap pembesaran

Pada tahap ini ayam masih berusia antara 1 sampai 20 hari. Agar proses pembesaran broiler berlangsung sesuai dengan yang diharapkan maka gunakan pakan yang memiliki kandungan protein minimal 23 % untuk menunjang perkembangannya. Karena pada umur ini ayam akan mengalami perkembangan lebih cepat.

  • Pakan untuk tahap penggemukan

Tahap penggemukan ialah ayam berusia di atas 20 hari. Pada umur ini ternak memerlukan protein lebih sedikit yakni sekitar 20 %, selain protein pada umur ini juga sangat memerlukan karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin untuk menambah berat tubuhnya.

3. Siklus Perawatan Ayam Potong Broiler

Dalam membudidayakan ayam potong, proses perawatannya berbeda tiap usianya atau biasa disebut siklus pertumbuhan dan perawatan ayam potong broiler. Berikut penjelasannya :

  • Minggu pertama (1 – 7 hari)

Pindahkan anakan ayam atau DOC ke tempat pemanas atau indukan selanjutnya beri air minum hangat serta gula (hari ke 1). Untuk hari ke 2 dan seterusnya dapat memakai air biasa. Berilah pakan awal untuk DOC yang mempunyai bentuk butiran – butiran kecil atau crumbles. Jumlah pakan yang disediakan minimal 13 gram per ekor atau 1.3 kg untuk keperluan 100 ekor. Sedangkan untuk vaksinasi pertama kalinya akan dikerjakan pada hari ke 4.

  • Minggu ke dua (8 – 14 hari)

Pada minggu kedua masih memerlukan pengawasan namun lebih ringan jika dibandingkan dengan minggu pertama. Pemanas bisa diturunkan suhunya. Pakan yang dibutuhkan pada minggu kedua yakni 33 gr per ekor atau 3.3 kg per 100 ekor ayam.

  • Minggu ke tiga (15 – 21 hari)

Pada saat siang hari pemanas telah mampu dimatikan. Jumlah pakan yang diperlukan ialah 48 gr per ekor ayam. Vaksinasi kedua kembali dikerjakan pada minggu ini khususnya menjelang akhir minggu atau menjelang hari ke 21.

  • Minggu ke empat (22 – 28 hari)

Pemanas telah mampu dihilangkan, karena pada umur ini bulunya sudah mulai lebat dan cukup untuk menghangatkan badannya. Pakan yang diperlukan ialah 65 gr per ekor ayam. Lakukan sampling bobot tubuh ayam pada hari ke 28 untuk memahami dan memantau perkembangan ayam. Bobot tubuh ayam normal pada umur ini ialah sekitar 1.25 kg.

  • Minggu ke lima (29 – 35 hari)

Jumlah pakan yang dbutuhkan makin bertambah yakni 88 gr per ekor. Menjelang umur ke 35 hari lakukan sampling bobot tubuh kembali, bobot tubuh ideal ialah 1,8 kg sampai 2 kg. Karena feses ayam makin bertambah, maka perlu dikerjakan pengadukan serta penambahan alas lantai supaya lantai tidak lembab.

  • Minggu ke enam (36 – 42 hari)

Pada umur ini ayam sudah siap untuk di panen.  Lantai wajib dijaga supaya tidak lembab dan senatiasa menjaga kebersihan kandang. Pada umur ini berat ayam bisa mencapai 2.25 kg bahkan lebih.

4. Pemberian Vaksin 

Vaksin dipakai sebagai cara mencegah agar ayam broiler sangat sulit mengalami sakit. Ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dicegah dengan memakai vaksin ini. Vaksin ayam broiler wajib lengkap dan dikasihkan secara tahap demi tahap.

Dalam proses pemberian vaksin atau dikenal dengan istilah vaksinasi dapat melakukannya dengan menggunakan cara mencampur vaksin dengan air minum, vaksinasi tetes,  dan vaksinasi suntik. Sebelum melakukan vaksinasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya.

Penyimpanan vaksin

  • Hindarkan vaksin dari panas dan terik matahari secara langsung.
  • Simpanlah vaksin pada lemari es (kulkas) dengan suhu antara 2 – 8 derajat celcius, jangan simpan di bagian freezer.
  • Jika vaksin akan diangkut ke tempat lumayan jauh, tempatkan pada tempat yang mempunyai sifat isolasi bagus terhadap suhu di lingkungan luar. Wadah yang tepat yakni termos atau kotak sterofoam, jangan lupa beri es di dalam wadahnya
  • Jauhkan dari jangkauan anak – anak.

Hal yang harus diperhatikan sebelum pemberian vaksin

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan atau pemberian vaksin pada ayam potong broiler. Silahkan pastikan mengecek satu persatu bagan di bawah ini  :

  • Sebelum memberikan vaksin, harap untuk memastikan ayam dalam situasi sehat.
  • Perhatikan jenis vaksin yang akan dipakai, dosis, lihat tabel kadaluarsanya, dan waktu untuk memebrikan vaksin wajib tepat.
  • Sebisa mungkin jauhi pemakaian wadah berbahan logam, disarankan untuk memakai wadah berbahan plastic.
  • Hindari vaksinasi saat cuaca atau suhu hawa panas. Suhu yang diperbolehkan maksimal 29 derajat celcius.
  • Tempat vaksin dan alat vaksinasi wajib segera dibersihkan setelah dipakai. Cuci memakai air mengalir tanpa ada tambahan klorin dan obat pembasmi serangga.
  • Gunakan air baru, bersih, segar, dapat terlepas dari klorin, obat pembasmi serangga, dan mempunyai ph antara 6,5 – 7,5.
  • Setelah vaksinasi sebisa mungkin segera beri suplemen atau multivitamin supaya ayam tidak mengalami stress.

Leave a Comment