Ciri – Ciri Ikan Jelawat

Ciri – Ciri Ikan Jelawat Berdasarkan Morfologinya  – Ikan jelawat mempunyai tubuh yang memanjang seperti torpedo, bentuk badan ini biasanya menandakan bahwa ikan ini tergolong ke dalam hewan air dengan kecepatan dalam berenang, kepala sebelah atas agak mendatar, mulutnya berukuran sedang.

Tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang mempunyai warna putih keperakan mempunyai ukuran besar. Di bagian punggung sampai kepala berwarna agak kehitam-hitaman atau kelabu kehijauan.

Ciri – Ciri Pada Ikan Jelawat

Ciri-ciri_khusus_ikan_jelawat

[the_ad id=”3237″]

Pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan buang airhir di bagian ekor bawah yang memiliki warna kemerah-merahan, memiliki 2 pasang sungut. Panjang maksimum binatang ini dapat mencapai 100 cm dengan berat 10 kg.

Informasi menarik : Berbagai Manfaat Mengkonsumi Ikan Jelawat dan Ikan Mas

Ikan jelawat merupakan satu diantara type ikan air tawar lokal yang disenangi oleh orang-orang seperti di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur serta Kalimantan Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, juga di sebagian negara tetangga seperti Malaysia serta Brunei.

Ikan itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta jadi tujuan penangkapan. Di Jambi tak hanya untuk konsumsi benih jelawat ditangkap untuk komoditas ikan hias ekspor.

Habitat Ikan Jelawat

Sebagai ikan di sungai, jelawat hanya terkenal mendiami perairan bebas Kalimantan dan Sumatra, sedangkan pulau lain tidak ditemui. Tempat- tempat yang disenangi ialah bagian-bagian sungai yang banyak tunggul yang terbenam dalam air atau bagian- bagian lain yang dinaungi pohon besar, terutama pohon- pohon yang buahnya dapat dimakan bila jatuh ke air.

Misalnya buah tengkawang, bijinya banyak terkandung lemak, biji karet, atau bunga- bunga di permukaan air seperti kambing menyikat rumput. Ikan jelawat termasuk hewan pemakan segala, makanannya antara lain umbi singkong, daun pepaya, ampas kelapa, dan daging- daging ikan yang sudah dicincang.

Ikan jelawat berupaya ke hulu pada setiap permulaan musim kemarau (juni – juli) kalau permukaan air mulai turun. Sebaliknya, hewan air ini akan berupaya ke hilir pada setiap permulaan musim penghujan (desember – januari) kalau permukaan mulai naik.

Hal ini dikerjakan oleh ikan sudah dewasa. Tempat- tempat yang dituju ke hilir ini selalu bekas – bekas daerah kering yang baru saja tergenang air. Di tempat itulah terdapat makanan- makanan yang disenangi. Dan binatang inipun biasanya lebih gemuk daripada waktu-waktu lain di luar musim penghujan.

Pada saat-saat jelawat inilah (biasanya berlangsung pada malam hari) para nelayan menangkap secara besar- besaran. Memang pada saat – saat demikian binatang ini mudah diketahui tempatnya, karena timbulnya julur – julur di permukaan liar.

Perbedaan Jantan Dan Betina

Indukan jantan memiliki perut yang terlihat langsing, apabila diurut menuju arah anus akan mengeluarkan cairan putih (sperma) dan apabila diraba pada sirip dadanya akan terasa lebih kasar.

Sedangkan betina perutmya terlihat besar dan lembut ketika diraba, apabila diurut menuju arah anus akan keluar cairan berwarna kekuningan dan sirip dadanya terlihat halus licin.

Cara Pemijahan Ikan Jelawat

Pemijahan jelawat bisa dikerjakan secara alami dan buatan. Dalam pemijahan buatan, dapat melakukannya dengan penyuntikan (induced breeding) memakai hormon. Induk jantan dan betina disuntikdengan memakai hormon ovaprim.

Induk betina dikerjakan 3 kali penyuntikan dengan dosis 0,7 ml /kg induk. Jarak waktu antara suntikan pertama dan kedua 12 jam, sedangkan penyuntikan kedua dan ketiga 6 jam. Induk jantan dikerjakan satu kali penyuntikan dengan dosis 0,5 ml/ekor induk bersamaan.

Dengan penyuntikan kedua induk betina. Penyuntikan dikerjakan secara intramuscular di bagian punggung. Kemudian dikerjakan stripping (pengeluaran telur dan sperma dari induk) setelah 4 – 6 jam dari suntikan terakhir.

Telur dan sperma ditampung dalam satu wadah yang bersih dan kering. Kemudian diaduk pelan-pelan hingga tercampur merata dengan memakai bulu ayam. Tambahkan air bersih untuk mengaktifkan sperma, setelah terjadi pembuahan maka dikerjakan pencucian telur 3 – 4 kali hingga telur bersih dari sisa sperma.

Leave a Comment