Trenggiling merupakan salah satu binatang memiliki keunikan serta ke khasan tersendiri. Hewan ini tergolong langka karena perburuan liar. Hal karena binatang ini memiliki ciri istimewa dengan badannya yang dilindungi sisik dari keratin.
Orang-orang juga memburu hewan unik ini lalu memakai beraneka macam anggota tubuhnya untuk beberapa obat tradisional di Cina dan Afrika. Juga, kulitnya yang spesifik dipakai dalam industri fashion.
Fakta Unik Hewan Trenggiling
Hewan trenggiling mempunyai beberapa hal yang membuatnya unik dan berbeda dengan hewan jenis lainnya. Trenggiling merupakan sekelompok binatang mamalia dari family manidae, semula trenggiling dikelompokkan dalam satu genus yakni manis.
Namun seiring pertumbuhan, sekarang trenggiling dikelompokkan dalam empat genus yakni manis (sejumlah 4 spesies), smutsia (2 spesies), phataginus, dan uromanis (masing-masing 1 spesies). Dalam bahasa inggris trenggiling dikenal sebagai pangilon.
Selain keunikan – keunikan di atas ada beberapa fakta unik tentang trenggiling yakni :
Keunikan Trenggiling Berdasarkan Fisiknya
- Bisa mencapai panjang 3,2 kaki dan berat hampir 40 pon, Untuk membedakan jantan dan betina sangat gampang, karena jantan dapat 90% lebih berat daripada betina.
- Tubuh hewan ini ditutupi dengan sisik keras berwarna cokelat yang terbuat dari keratin (kuku dan rambut manusia terbuat dari bahan yang sama). Sisik menutupi setiap anggota tubuhnya kecuali dahi, perut, serta sisi dalam kaki, bahkan berat sisiknya mencapai 20% dari total bobot badannya.
- Mempunyai ekor yang bisa diatur sehingga memberikan kesestabilan saat memegang hewan sambil menggantung dari cabang pohon.
- Mempunyai lima jari pada setiap kaki. Digit pertama dan terakhir pada kaki depan dikurangi. Tiga digit tengah dipelihara dengan baik. Hewan ini mempunyai cakar yang sangat tajam, yang berguna sebagai alat yang sempurna untuk menggali. Kaki depan lebih pendek dari kaki belakang.
- Hewan ini tergolong jenis insektivora (binatang yang hanya mengkonsumsi serangga). Binatang ini mempunyai pengecap yang sangat panjang, berbentuk batang dan lengket yang panjangnya bisa 16 inci lebih. Sama seperti anteater, trenggiling juga memasukkan pengecap panjangnya ke lubang sarang rayap untuk mengambil makanan.
- Tidak mempunyai gigi sehingga hewan ini menelan pasir dan batu-batu kecil sangat mirip serangga untuk memfasilitasi penggilingan makanan serta pencernaan.
- Trenggiling bisa makan hingga 70 juta serangga per malam, dengan intensitas makan mencapai 90 kali pada malam hari, di mana setiap makan berlangsung satu menit. Namun sayangnya hewan ini tergolong pemilih karena hanya ada 19 spesies rayap serta semut yang suka dikonsumsi.
Keunikan Trenggiling Berdasarkan Tingkah Laku
- Manusia merupakan pemburu utama trenggiling, selain itu predator utamanya di alam liar ialah singa, harimau, dan macan tutul. Trenggiling mempunyai banyak cara saat bertahan. Yaitu meringkuk/menggulung tubuhnya menjadi bola dengan balutan sisik yang tajam. Ini juga membantunya untuk mempertahankan bagian badan sensitifnya tetap aman. Trenggiling juga dapat menyemprot pemangsa dengan zat yang diproduksi di kelenjar anus. Sigung juga memakai mekanisme yang sama untuk bertahan dari pemangsa.
- Tergolong binatang nokturnal (aktif di malam hari), yang hidup menyendiri. Binatang ini tidur di liang bawah tanah.
- Binatang ini menandai wilayahnya dengan air kencing, kotoran serta sekresi yang bercampur dengan kelenjar khusus.
- Trenggiling mempunyai penglihatan yang buruk, namun mempunyai indra penciuman yang sangat bagus. Jenis ini tidak mempunyai indera pendengaran eksternal, namun mampu mendengar dengan baik. Trenggiling menutup indera pendengaran dan hidungnya untuk mempertahankan supaya tidak dimasuki serangga dari luar saat mengkonsumsinya.
- Musim kawin berlangsung pada bulan maret. Kehamilan berlangsung selama 135 hari lalu terlahir dengan satu bayi.
- Bayi trenggiling menghabiskan hari-hari pertama hidupnya di sarang. Sang ibu wajib meninggalkannya setiap kali dia pergi mencari makanan. Jika ibu merasakan bahaya, dia akan memindahkan bayinya ke sarang lain.
- Ketika bayi trenggiling sudah cukup besar, ia bepergian dengan ibunya dengan menaiki pangkal ekornya.
- Hewan ini mampu mencapai usia antara 12 sampai 20 tahun di penangkaran (bergantung pada spesiesnya).
Jenis – Jenis Trenggiling di Dunia
Ada banyak sekali jenis dan ras trenggiling di dunia namun sayangnya populasi trenggiling semakin terancam untuk beberapa spesies, termasuk di Indonesia. Bahkan telah dilabeli oleh IUCN redlist sebagai binatang terancam punah (endangered).
Ancaman terbesar yang mebuatnya sebagai binatang langka dan terancam punah ialah perburuan, setiap tahunnya puluhan ribu trenggiling diburu untuk diperdagangkan sisik serta dagingnya.
- Manis culionensis (philippine pangolin) hidup di Filipina dengan status konservasi near threatened.
- Manis pentadactyla (chinese pangolin) hidup di Bhutan, Bangladesh, Myanmar, India, China, Hong kong, Laos, Nepal, Taiwan, China, Thailand, dan Vietnam dengan status konservasi endangered.
- Smutsia gigantea (sinonim: manis gigantea; giant ground pangolin) hidup di Rwanda berstatus konservasi near threatened.
- Manis crassicaudata (thick-tailed pangolin) hidup di Pakistan, Bangladesh, India, dan Sri lanka berstatus konservasi near threatened.
- Phataginus tricuspis (sinonim: manis tricuspis; white-bellied pangolin) hidup di Angola, Ghana, Benin, Kamerun, Gabon, Nigeria, Afrika Tengah, Kongo, Equatorial Guinea, Kenya, Liberia,, Rwanda, Sierra Leone, Sudan, Tanzania, Togo, Uganda, dan Zambia berstatus konservasi near threatened.
- Smutsia temminckii (sinonim: manis temminckii; temminck’s ground pangolin). Hidup di Angola, Chad, Botswana, Malawi, Afrika Tengah, Sudan, Ethiopia, Kenya,, Mozambiq, Namibia, Afrika Selatan,, Swaziland, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe berstatus konservasi last concern.
- Manis javanica (sunda pangolin) hidup di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Singapura, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vetnam berstatus konservasi endangered.
- Uromanis tetradactyla (sinonim: manis tetradactyla; black-bellied pangolin). Hidup di Gabon, Kamerun, Nigeria, Kongo, Ghana, Equatorial Guinea, Liberia, dan Sierra Leone berstatus konservasi last concern.