Jenis – Jenis Kambing Pedaging Unggulan Yang Wajib Diternakkan – Kambing merupakan salah satu jenis mamalia yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya. Selain diambil dagingnya ada juga beternak untuk diambil susu ataupun bulunya. Namun kebanyakan memanfaatkan untuk diambil dagingnya.
Jika hewan tersebut dipelihara untuk diambil susunya maka disebut kambing perah. Sedangkan apabila dipelihara untuk diambil dagingnya maka disebut kambing pedaging.
Jenis Kambing Pedaging
Pada dasarnya istilah jenis kambing pedaging digunakan untuk menyebut jenis dengan mempunyai kualitas daging di atas rata- rata.
Saat ini permintaan daging kambing di pasaran relative tinggi. Hal ini dikarenakan kandungan gizi pada daging mamalia ini hamper menyerupai daging sapi namun dengan harga di bawahnya.
Terdapat banyak jenis kambing pedaging di indonesia. Ada yang berasal dari keturunan asli indonesia namun juga ada dari hasil persilangan. Berikut jenis – jenis kambing pedaging unggulan :
Kambing boer
Jenis ini berasal dari Afrika Selatan, dalam bahasanya Boer berarti petani. Binatang ini dibiakan di Indonesia setelah memahami bagaimana cepatnya proses pembesaran dan penggemukannya.
Jenis kambing pedaging ynggul ini juga terkenal sebagai penghasil daging terbaik di negara asalnya. Bobotnya bisa mencapai 120 kg pada usia 2 – 3 tahun. Meski kambing ini kerap diunduh muda pada usia 8 bulan dengan bobot sekitar 70 kg.
Termasuk pula sebagai piaraan tahan banting, dengan nafsu makan tinggi. Umumnya pakan utamanya ialah daun-daunan, namun tidak begitu suka rerumputan.
Mudah saja mengingat jenis boer ini, karena ciri fisiknya khas. Tubuhnya gempal padat, dengan kepala sedikit kecil. Warnanya umumnya putih dengan corak kecoklatan.
Kambing kacang
Secara lokal jenis kambing pedaging kacang juga disebut dengan kambing Jawa. Tidak ada pemulyaan turunan karena semenjak dulu tipe ini kawin dengan acak. Tipe tersebut memiliki ukuran relatif kecil, pejantannya hanya bertinggi 65 cm dan betinanya hanya mencapai 56 cm.
Ciri lain ialah pendengarannya tegak, berbulu pendek dan lurus. Biasanya dilengkapi dengan dua tanduk kecil di kepala. Jenis ini tergolong mudah diternakkan, mudah dibiakan dan mudah pula dalam hal penyediaan makanan.
Meski rata-rata ukurannya kecil, jenis kambing pedaging unggulan ini justru disenangi oleh peternak. Karena dagingnya lumayan bagus dan tergolong mempunyai ketahanan bagus.
Ini karena kambing kacang ialah binatang lokal yang dengan cepat mengikuti keadaan dengan lingkungan baru.
Kambing etawa
Secara fisik jenis kambing pedaging etawa berpostur ekstra besar ini dikenal dengan bentuknya yang gagah perkasa. Perawakannya besar disempurnakan dengan bulunya yang tebal.
Ciri lain ialah daun pendengarannya besar, namun lunglai ke bawah. Wajahnya khas, dengan rahang kuat dan hidung melengkung.
Bobot dari seekor etawa bisa mencapai kisaran 120 kg untuk pejantan, sedang betinanya hanya berukuran 90 kg saja. Sedangkan untuk postur ukurannya lebih tinggi bahkan untuk pejantan bisa mencapai 125 cm. Itu sebabnya daging dari jenis kambing pedaging unggulan ini sangat banyak.
Selain menciptakan daging, etawa diketahui memproduksi susu. Susu dari etawa diklaim sebagai produk susu terbaik dari tipe kambing dan domba. Susu dari etawa dikatakan mengandung nutrisi tinggi.
Kambing jawarandu
Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara etawa dengan kambing kacang. Memliki ciri separuh mirip etawa dan separuh lagi mirip kambing kacang.
Tipe ini akan menciptakan susu sejumlah 1,lima liter per hari. Kambing jawarandu mempunyai nama lain bligon, gumbolo, koplo dan kacukan. Hewan ini terkenal dengan makannya yang rakus.
Kambing jawarandu sering diternakkan untuk diperah susunya namun banyak pula peternak memakainya sebagai jenis kambing pedaging (menciptakan daging). Produksi susu jawarandu sejumlah 1,lima liter per hari.
Ciri dari kambing ini mempunyai postur lebih mungil dari etawa. Bobot betina bisa mencapai maksimal 40 kg sedangkan jantan mencapai lebih dari 40 kg.
Selain itu juga empunyai tanduk baik jantan maupun betina. Serta mempunyai pendengaran lebar, terbuka, panjang dan terkulai.
Kambing saanen
Saanen ialah tipe kambing berasal dari lembah Saanen, Swiss. Selain djadikan sebagai jenis kambing pedaging juga dikenal sebagai penghasil susu yang bagus.
Untuk saanen asli mempunyai kepekaan terhadap matahari sehingga sulit berkembang di wilayah tropis seperti Indonesia. Untuk mensiasatinya kambing saanen selanjutnya disilangkan dengan tipe lain.
Penyilangan dilakukan dengan jenis yang mempunyai ketahanan terhadap lingkungan tropis seperti etawa. Namun hasil persilangan tersebut tetap diberi nama kambing saanen.
Ciri kambing saanen bulunya pendek, warnanya putih atau krem dan ada titik hitam di hidung, indera pendengaran dan di kelenjar susu. Hidungnya lurus dan muka berbentuk segitiga.
Memiliki ekor tipis dan pendek. Baik jantan maupun betina sama-sama mempunyai tanduk. Berat dewasa 68-91 kg (jantan) dan 36kg – 63kg (betina), tinggi idealnya 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Kambing marica
Jenis ini tergolong tipe kambing kacang yang hidup di provinsi Sulawesi Selatan seperti di daerah Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar. Kambing tipe ini berdasarkan fao tergolong sebagai jenis langka dan hampir punah.
Ciri marica memiliki gerakan lincah serta agresif. Marica dapat menyesuaikan diri baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, di mana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah.
Binatang ini mampu bertahan hidup hanya dengan makan rumput kering dari daerah tanah berbatu saat musim kemarau. Indera pendengarannya tegak dan relatif kecil pendek dibanding indera pendengaran kambing kacang.
Tanduknya pun berukuran pendek dan kecil tapi tipe ini lincah dan bergerak aktif sehingga merupakan jenis kambing pedaging unggulan.
Kambing samosir
Jenis kambing pedaging di Indonesia selanjtnya yaitu kambing Samosir. Dikembangkan secara turun-temurun oleh penduduk di daerah pulau Samosir, Sumatera Utara sehingga disebut juga kambing Batak.
Untuk penduduk setempat yang menganut agama aninisme ( parmalim ) di bagian awal kambing samosir di pakai untuk bahan upacara persembahan pada acara keagamaan.
Cirinya adalah sepintas mempunyai kemiripan dengan kambing kacang di Sumatera Utara. Bedanya ialah kambing samosir lebih mayoritas warna putih dan ada juga yang mempunyai warna belang putih hitam.
Kambing kosta
Tipe ini diduga terbentuk berasal dari persilangan kambing kacang dan kambing khasmir (impor). Persebaran jenis kambing pedaging di Indonesia tipe kosta ada di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya. Serta diperoleh juga dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan DKI Jakarta.
Selama ini masyarakat mungkin hanya mengenal kambing kacang sebagai hewan asli asal Indonesia. Tetapi terkadang karena bentuk dan performa kosta menyerupai kambing kacang.
Seringkali sulit dibedakan antara kosta dengan kambing kacang, padahal kalau diamati secara seksama ada perbedaan cukup signifikan.
Untuk melihat perbedaan kosta yaitu terdapatnya motif garis sejajar di bagian kiri dan kanan muka, terdapat bulu rewos pada kakinya belakang yamg mirip bulu rewos pada kambing PE atau peranakan etawa.
Tubuh kambing kosta berbentuk besar ke bagian belakang sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan jenis pedaging.
Kambing muara
Selanjutnya jenis kambing pedaging di Indonesia ialah kambing muara yang bisa diperoleh di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Tipe ini mempunyai warna bulu bervariasi antara coklat kemerahan, putih dan ada pula yang mempunyai bulu berwarna hitam.
Binatang ini mempunyai keunggulan mampu melahirkan anak 2-4 ekor dalam satu kali persalinan. Dan semuanya dapat hidup sampai besar meski tanpa susu tambahan dan pakan tambahan.
Kambing PE (Peranakan Etawa)
Kambing tipe ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian umat beragama. Jenis kambing pedaging unggulan ini termasuk dalam tipe dwifungsi yang akan menciptakan susu serta daging dengan kualitas cukup baik. Hewan ini sering menjadi binatang ternak di bermacam-macam daerah di Indonesia.
Mempunyai ciri tubuh tidak jauh dari etawa, seperti bentuk badannya besar, daun indera pendengaran panjang sekitar 20 cm sampai 25 cm, serta bulu lebat pada bagian sebelah kaki. Betinanya mempunyai ukuran lebih gede dari pejantan.
Ukuran dewasa rata-rata mempunyai tinggi 60 sampai 120 cm dengan bobot tubuh sekitar 25 kg sampai 100 kg. Selain dagingnya, juga akan menciptakan susu. Susu yang dihasilkan dari satu kambing per harinya sejumlah 1 liter.
Kambing gibas
Mempunyai keunggulan yakni dagingnya lebih banyak dan harga yang ditawarkan lebih miring. Sehingga kambing ini banyak diburu oleh para konsumen terutama saat musim qurban.
Jenis kambing pedaging tipe gibas mempunyai perawakan kecil dan pendek. Warna bulunya bermacam-macam, ada yang hitam, putih, coklat dan polos putih atau polos hitam. Bobot gibas jantan dapat mencapai 30-40 kg.
Sedangkan gibas betina dapat mencapai bobot 20-25 kg. Kambing gibas mempunyai ekor pendek dan tipis.