Keunikan Burung Kasuari Papua

Burung kasuari (casuarius casuarius) tergolong burung yang tidak dapat terbang. Perlu diingat, bahwa burung ini tergolong binatang yang dilindungi pemerintah. Jumlah ini sudah cukup langka karena rusaknya tempat asli juga perburuan liar yang dikerjakan manusia.

Binatang ini aktif siang hari, burung iniĀ  mengkonsumsi buah-buahan yang terjatuh dari pohonnya. Burung kasuari dibagi dalam 3 tipe, yakni :

Macam – Macam Keunikan Burung Kasuari Papua Indonesia

Selain terdapat 3 spesies ternyata burung kasuari memiliki keunikan keunikan lain, di antaranya ialah :

  • Memiliki Warna Eksotis

Kasuari mempunyai pola pewarnaan yang begitu eksotis. Bulu tebalnya berwarna hitam serta mempunyai tekstur kesat sekaligus kasar. Di baliknya terdapat kulit berwarna biru terang yang sama seperti pada leher dan kepalanya. Warna merah pola pada tengkuk sangat mirip gelambirnya.

Warna eksotis burung kasuari baru muncul setelah anakan berumur dua hingga empat tahun. Anakan yang baru menetas mempunyai warna krem dengan belang hitam, lalu bermetamorfosis menjadi cokelat ketika menginjak umur 5 bulan.

  • Burung Paling Besar di Dunia

Kasuari selatan ialah burung paling tinggi ketiga juga paling berat kedua di dunia setelah burung unta dan emu. Kasuari selatan bisa mempunyai tinggi antara 150-180 cm. Berat betina rata-rata 58,5 kg, sementara pejantan sekitar 29-34 kg.

Beberapa kasuari selatan betina bahkan bisa mempunyai tinggi mencapai dua meter.

Sementara itu, kasuari kerdil ialah spesies paling minimal dengan tinggi antara 90-150 cm dan berat antara 17,6-26 kg.

  • Cakarnya Sepanjang 12 cm

Kasuari mempunyai tiga jari pada tiap bagian kaki dan masing-masing dilengkapi dengan cakar tajam. Cakar pada jari tengah bisa mencapai panjang 12 cm.

  • Tanduk Pada Burung Kasuari

Pelindung kepala pada kasuari mempunyai bentuk seperti tanduk ini terbuat dari keratin (materi dasar penyusun kuku). Ukurannya bisa mencapai 18 cm. Meskipun dalamnya kosong, ‘tanduk’ ini mempunyai tingkat kepadatan yang nyaris sangat mirip paruhnya.

Fungsi asli tanduk ini masih diperdebatkan. Beberapa pendapat mengucapkan bahwa tanduk ini berfungsi untuk menarik lawan jenis, melindungi kepala kasuari dari buah-buahan yang jatuh, menyingkirkan semak-semak, dan berkomunikasi.

  • Berkomunikasi dengan Frekuensi Suara Rendah

Kasuari mampu menciptakan bunyi berfrekuensi rendah untuk berkomunikasi di hutan lebat. Hewan ini berbunyi untuk panggilan kawin hingga mempertahankan wilayah.

Bunyi yang diciptakan berfrekuensi paling rendah yang dihasilkan oleh burung dan hampir tidak bisa didengar oleh manusia.

  • Burung Paling Berbahaya di Dunia

Selain cakar tajamnya, ternyata kekuatan kaki burung kasuari dapat menimbulkan luka yang cukup serius. Dengan bagian kaki, binatang ini mampu berlari secepat 50 km/jam dan melompat setinggi 1,5 m.

Sejauh ini, serangannya telah menewaskan seorang anak berusia 16 tahun dan seekor anjing. Tendangannya mampu memicu patah tulang, luka tusuk dan koyak pada manusia.

  • Binatang Pemalu dan Territorial

Kasuari merupakan binatang pemalu dan teritorial. Di alam liar, mampu menghindari manusia. Bila didekati, akan bergerak aktif layaknya binatang liar pada biasanya. Serangannya sebagian besar dikarenakan oleh kontak dengan manusia.

Berbagai Jenis Burung Kasuari di Indonesia

Habitat burung kasuari tersebar di daerah papua bagian timur daerah kepala burung sampai s. Ramu, p. Yapen, p. Batanta, dan p. Salawati, dengan ketinggian permukaan laut sampai 700 m.

Terdapat 4 subspesies yang dikenali secara lokal (unappendiculatus, occipitalis, aurantiacus and philipi) namun bukti ilmiah mengenai perbedaan subspesies tersebut masih kurang. Di hutan manusia dapat memahami eksistensinya melalui jejak bagian kaki.

Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius Unappendiculatus)

Ciri burung kasuari gelambir tunggal memiliki ciri bulu berwarna hitam serta kaku. Kepala biru cerah, bertanduk segitiga tebal dan tinggi. Untuk bagian leher biasanya berwarna merah atau kuning untuk dewasa sedangkan saat kecil punya warna merah atau biru.

Kaki mempunyai ukuran besar serta kokoh, mempunyai tiga jari dengan kuku tajam. Anakan bergaris-garis lambat laun berkembang menjadi coklat polos, lebih pucat dari spesies lain.

Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius Casuarius)

Kasuari gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya casuarius casuarius ialah salah satu burung dari tiga spesies kasuari. Burung dewasa mempunyai ukuran besar, dengan ketinggian mencapai 170cm, mempunyai bulu berwarna hitam keras dan kaku.

Kulit lehernya berwarna biru serta terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya. Di atas kepalanya terdapat tanduk tinggi berwarna kecoklatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, umumnya berukuran lebih gede dan lebih dominan.

Burung kasuari memiliki kaki besar dan kuat dengan tiga buah jari pada masing-masing bagian kaki. Jari-jari kaki burung ini sangat berbahaya karena dilengkapi dengan cakar yang sangat tajam.

Seperti biasanya spesies burung-burung yang memiliki ukuran besar, burung kasuari gelambir-ganda tidak dapat terbang.

Populasi kasuari gelambir ganda tersebar di beberapa wilayah hutan dataran rendah di australia, pulau irian dan pulau seram di provinsi maluku. Spesies ini merupakan satu-satunya burung di marga casuarius yang ada di benua australia.

Pakan burung kasuari gelambir-ganda meliputi aneka buah-buahan yang terjatuh di dasar hutan.

Burung kasuari umumnya hidup sendiri, berpasangan hanya sewaktu musim kawin. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.

Postur badan lebih gede jika dibanding kasuari gelambir tunggal. Warna bulu juga sama seperti pada burung kasuari lain. Mempunyai gelambir ganda pada leher.

Pada tipe kelamin betina mempunyai ukuran tubuh lebih gede, dengan tanduk melebar serta warna kulit leher lebih cerah. Burung jantan bertugas membangun sarang, mengerami telur, serta membesarkan anakan sendirian.

Kasuari Kerdil (Casuarius Bennetti)

Sesuai dengan namanya, kasuari ini merupakan tipe paling minimal jika dibanding tipe lain. Gelambirnya tidak menggantung di leher seperti tipe lain. Bulu berwarna biru cerah pada leher dan hitam pada anggota tubuh.

Tanduknya pipih tidak sebesar pada kasuari lain. Memiliki kekuatan untuk melompat, berenang, dan menendang kedepan dengan kuat.

Jenis ini hidup di pulau papua yang tersebar di hutan dan bukit hingga ketinggian sekitar 3rb di atas permukaan laut. Terdapat 7 subspesies (papuanus, goodfellowi, claudii, shawmayeri, hecki, bennetti and picticollis) yang secara tradisional dapat dikenali.

Cara Berkembang Biak Burung kasuari

Pertemuan jantan dan betina saat musim kawin, biasanya di daerah teritori atau di areal wadah makan kasuari betina. Bila betina telah menerima pejantan maka kasuari jantan akan mengikuti betina terus sehingga nampak berpasangan, namun sebaliknya bila betina menolak maka jantan akan diusir.

Pengusiran ini lebih sering timbul pada saat diluar musim kawin. Kasuari termasuk dalam spesies yang melakukan perkawinan dengan sistem poliandri.

Seekor betina akan kawin dengan lebih dari satu jantan. Setelah satu clatch peneluran, betina akan meninggalkan pasangannya dan akan mencari lalu bercumbu dengan pejantan lain sampai dikawini pada clutch peneluran berikutnya.

Semakin tua kasuari betina semakin luas teritorinya, lebih banyak pasangannya dan lebih bergerak aktif saat bercumbu sehingga keturunannya lebih banyak.

Musim kawin pada kasuari gelambir ganda (casuarius casuarius) biasanya dari bulan juni sampai oktober namun paling kerap juli dan agustus, sedangkan pada kasuari gelambir tunggal (casuarius unappendiculatus) masa reproduksi terjadi selama musim panas lalu musim bertelur pada bulan juni.

Masa Reproduksi Burung Kasuari

Lama masa reproduksi pada kasuari kerdil (casuarius bennetti) terjadi pada akhir musim penghujan atau bulan maret serta april. Pejantan dan betina menduduki teritori tertentu pada saat bertelur.

Betina menaruh tiga sampai enam butir telur berwarna kehijauan dalam sarang yang terbuat dari dedaunan pada pangkal pohon. Selanjutnya betina pergi ke hutan meninggalkan sang jantan yang akan mengerami, menjaga dan mempertahankan anak-anaknya dari pemangsa.

Selama kira-kira 7 minggu jantan sibuk mengerami telur dan menjaga anaknya setelah menetas.

Jika sewaktu pengeraman ini ada masalah atau ancaman dari luar maka sang jantan akan segera lari ke hutan, berupaya mengalihkan perhatian pemangsa terhadap telur atau anak-anaknya yang berharga.

Bagi pejantan sendiri merupakan sasaran yang penampilannya menyolok karena warnanya hitam kelam, sedangkan telur mempunyai warna hijau dan anakannya bergaris garis coklat sehingga bisa saja tak nampak oleh pemangsa.

Anak kasuari akan tinggal bersama kedua induknya sampai umur sembilan bulan sebelum menjalani pola hidup soliter dan menduduki teritori atau home range sendiri

Leave a Comment