Burung kacer memiliki nama lain yaitu Kucica Kampung. Sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur burung bertubuh gempal ini dikenal dengan burung srintil. Burung ini berwarna hitam dan putih dengan ekor panjang seperti lidi.
Sebagai makhluk hidup, kacer tidak luput dari serangan penyakit. Maka dari itu sebagai pemelihara kita harus mengetahui berbagai penyakit yang dapat menyerangnya serta cara pengobatannya. Berikut penyakit yang menyerang burung kacer :
1. Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang kacer disebabkan oleh bakteri E.Colli. Bakteri ini akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan penularan melalui makanan, minuman dan kontak fisik sesama ternak.
Apabila peliharaan terserang penyakit ini pastikan pemilik segera membersihkan kandangnya. Bersihkan sangkar setiap pagi secara rutin dengan menyikat serta mencuci alas sangkar yang kotor menggunakan deterjen. Setelah itu jemur selama 15 – 30 menit di bawah sinar matahari.
Agar sangkar burung benar – benar bersih maka gunakan disinfektan dengan dosis sesuai untuk menyemprot semua ornamen kandang. Disinfektan mampu membunuh bakteri, parasit, jamur, kuman penyakit, kutu dan virus yang membahayakan kesehatan burung.
2. Mencret/Diare
Penyebab mencret pada hewan ini ada 2 macam yaitu salah makan dan terinfeksi bakteri. Mencret pada kacer dapat dilihat dari gejala yang dialaminya antara lain burung terlihat lesu, lemas, serta nafsu makan tampak berkurang.
Pengobatan pada kacer yang terserang mencret dapat dilakukan dengan mekanan serta nutrisi tepat. Artinya makanan yang diberikan memiliki nutrisi yang seimbang dan bagus bagi kesehatan kacer.
Kesehatan pada kacer dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Berikan makanan dengan komposisi lengkap serta teruji sesuai untuk kacer. Maksud sesuai untuk kacer adalah cocok dengan sistem metabolisme serta pencernaannya.
3. Snot
Snot dikenal juga sebagai penyakit mata yang disebabkan Virus Hemophillus Gallinarum. Penyakit ini menyebabkan benjolan merah pada area mata kacer, wajah kacer yang tampak bengkak dan hidung juga mengeluarkan ingus atau lendir.
Apabila tidak segera ditangani, burung akan sering bersin – bersin yang menandakan ada hal mengganggunya. Pengobatan untuk penyakit snot adalah berikan suplemen vitamin, asam amino dan mineral tepat. Berikan obat tersebut pada burung peliharaan secara rutin serta terjadwal.
4. Bubulan
Bubulan pada kacer disebabkan oleh bakteri Staphylo Coccus. Bakteri ini menyerang pada bagian permukaan kaki kacer. Ketika mereka terinfeksi bakteri ini sisik kaki akan terlihat kendur, melebar serta akan terlihat membengkak.
Pengobatan yang diberikan adalah dengan mencuci kaki kacer dengan air hangat. setelah kakinya mengering, olesi kaki dengan menggunakan salep anti jamur. Selama dalam masa penyembuhan, berikan makanan yang kaya akan Vitamin A serta hindari memberikan telur rebus.
5. Ngurak (Rontok Bulu)
Bulu rontok merupakan proses alamiah yang terjadi pada hampir semua jenis burung. Apabila burung mengalami rontok bulu secara tidak alami atau terkena penyakit, maka ia akan terlihat malas bergerak, tidak mau berkicau, tidak lincah serta nafsu makan berkurang.
Rontok bulu ini biasanya disebabkan karena burung mengalami stress berat, adanya kutu, tungau atau gurem yang membuatnya merasa gatal sehingga mematuk – matuk sendiri bulunya. Selain itu penyakit ini juga disebabkan oleh kurangnya vitamin dan protein, bentuk sangkar yang terlalu kecil/besar, atau karena gangguan binatang lain sehingga burung ketakutan lalu menabrak – nabrakkan diri ke sangkar.
Cara mengobatinya yaitu dengan menciptakan suasana nyaman dan tenang bagi burung. Menjaga kebersihan sangkar dan menata konstruksi sangkar. Apabila kacer terlihat ngurak karena kutu maka berikan bedak deodoran dengan menaburkan ke seluruh tubuh atau menyemprot sangkar dengan pembasmi serangga.
Jika bulu sudah rontok maka berilah tambahan vitamin dan gizi pada pakannya agar bulu cepat tumbuh.
6. Masuk Angin
Tidak hanya manusia yang bisa mengalami masuk angin, murung pun dapat mengalaminya. Biasanya hal ini ditandai dengan burung tampak kedinginan, badan menggigil dan tidak mau berkicau. Selain itu nafsu maknnya mulai berkurang, mata selalu tertutup dan tidak bergairah.
Masuk angin dapat disebabkan oleh suhu udara yang mendadak berubah, udara dingin karena hujan terus menerus dan angin berhembus kencang. Untuk menghindari kacer masuk angin berilah kerodong dan penerangan apabila terjadi perubahan cuaca, beri tambahan gizi dan vitamin. Jika sudah terkena masuk angin berilah obat anti stress atau obat anti biotik lainnya.
Pahami dan ketahui berbagai penyakit pada peliharaan agar terhindar dari hal -hal yang tidak diinginkan. Lakukan pengobatan sendiri, apabila kacer tak kunjung sembuh bawalah ke dokter hewan.
Demikian artikel dibuat, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah mengunjungi artikel kami !!!