Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae, berkembang biak dengan beranak atau disebut vivipar. Pada zaman dahulu, marmut merupakan hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.
Kata kelinci berasal dari bahasa belanda, yaitu konijntje berarti “anak kelinci”. Masyarakat Indonesia mulai mengenali marmut saat masa kolonial Belanda, sedangkan di Pulau Sumatra sudah ada spesies asli yakni Nesolagus netscheri ditemukan pada 1972.
Tercatat dalam sejarah, kelinci pertama kali di bawa ke tanah Jawa oleh orang – orang dari Belanda pada 1835 dan sudah menjadi hewan ternak hias. Di Indonesia sendiri peternakan terbagi menjadi dua yaitu peternak daging dan peternak hias. Namun di dunia secara umum kelinci terbagi menjadi liar dan peliharaan.
Menurut rasnya, marmut terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan dan lain sebagainya. Kelinci jenis Lyon adalah hasil persilangan dari Angora dengan ras lainnya. Namun oleh para peternak marmut hias, hasil persilangan tersebut disebut sebagai angora jadi – jadian.
Cara Mencegah dan Mengobati Scabies pada Kelinci
Sebagai hewan yang dahulunya merupakan hewan liar, penyakit gatal pada kelinci sering disebut scabies. Penyakit ini disebabkan oleh kutu bersarang di kulit.
Penyakit scabies / gatal memiliki ciri kulit umum terlihat kering disertai munculnya kerak, biasanya berawal dari kulit bagian kaki menjalar sampai telinga bahkan ke bagian muka.
Tanda kelinci terserang scabies (gatal) biasanya ia akan menggaruk – garuk bagian yang gatal sehingga membuatnya tidak nyaman. Nafsu makannya akan terus berkurang, kemudian berat badan ikut turun selanjutnya kekebalan tubuhnyapun menurun sehingga dapat menyebabkan kematian.
Cara Mencegah Penyakit Gatal Pada Kelinci
Untuk mencegah penyakit scabies dapat dilakukan dengan cara berikut :
- Jaga kebersihan kandang
Selalu bersihkan kandang setiap hari terutama dari kotoran atau air kencing, pastikan kandang tidak becek dan lembab. - Pisahkan tempat makan dan minum
Tempat pakan berair akan mudah menimbulkan kutu, jaga kebersihan wadah makanan dan minum. - Kurangi Kepadatan Kandang Koloni
Apabila jumlah dalam kandang terlalu banyak maka membuatnya sulit bergerak, selain itu juga menyebabkan kandang menjadi lembab sehingga kutu akan mudah datang. - Karantina
Kelinci yang sudah terserang penyakit gatal harus dipisahkan dari lainnya, agar tidak menular ke lainnya.
Cara Mengobati Penyakit Scabies Pada Kelinci
- Cukur bulu sekitar bagian yang terkena gatal, kemudian cuci luka dengan air hangat.
Setelah bersih lap luka agar kering kemudian olesi luka menggunakan obat gatal seperti salep belerang, caviam atau Scabicid Cream lakukan setiap dua hari sekali. - Gunakan sabun belerang/sulfur ke bagian kerak. Kandungan sulfur bersifat antiseptic dan antiparasit yang dapat mengobati rasa gatal.
Namun penggunaan sabun sulfur tudak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan kulit kering. - Suntik / injec dengan avimec/ivomec, dosis untuk 1 ekor kelinci dewasa 0,3 ml. Suntik di antara bagian kulit atau daging dengan cara mencubit kulitnya.
Cara ini bisa dilakukan di bagian belakang leher, punggung, sela-sela pangkal kaki depan atau belakang. - Gunakan cara tradisional yakni mencampurkan bawang merah halus ditambah sedikit minyak goreng kemudian oleskan dibagian kulit tiga kali sehari sampai sembuh.
Siklus Kehidupan Kelinci
- Masa hidup
Perawatan dan pemelihararaan benar ia bisa memiliki masa hidup selama 5 – 10 tahun. - Masa produksi
Kelinci siap kawin serta dapat memulai proses produksi pada usia 1 – 3 tahun. - Masa Bunting
Lama kehamilan (bunting) berkisar antara 29-31 hari. - Masa Penyapihan
Kelinci kecil akan disapih oleh induknya setelah berusia 6 – 8 minggu. - Masa Dewasa
Mulai memasuki usia dewasa saat berusia 4-10 bulan. - Masa Kawin
Saat berusia 6 – 12 bulan maka kelinci sudah dapat dikawinkan.