Penyakit Pada Burung Cucak Rowo

Dalam memilhara burung kicau terkadang sering terkena masalah perihal beberapa penyakit yang sudah kerap diderita burung kicau peliharaan, dan pemilik pun akhirnya keresahan langkah apa yang wajib dilakukan. Salah satu burung rentan terkena penyakit adalah cucak rowo, Burung yang termasuk peliharaan orang kaya ini dapat terjangkit penyakit bermacam – macam.

Sayang sekali apabila burung mahal ini terkena penyakit apalagi sampai menyebabkan kematian. Berikut beberapa penyakit yang sering melanda cucak rowo serta penanganannya :

Penyakit Yang Menyerang Burung Cucak Rowo

Penyakit bulu rontok dapat menyerang semua jenis burung termasuk pada cucak rowo. Seperti pada tipe unggas lain, setiap satu tahun sekali, cucak rawa akan mengalami mabung (proses pergantian bulu) dan umumnya terjadi sesudah musim kawin.

Di dalam kandang, perkawinan bisa lebih dari satu kali dalam setahunnya. Dalam suasana seperti ini umumnya bulu-bulu burung akan lepas dengan sendirinya, namun selanjutnya bisa berkembang bulu baru sebagai penggantinya.

Pergantian bulu ini tak harus dicegah, karena merupakan proses alami yang wajib terjadi dan untuk perbaikan masa akan datang. Umumnya semakin sangat meningkat usia, bulu burung akan terlihat semakin indah dan sempurna.

Kerontokan bulu juga dapat terjadi karena dicabuti oleh burung lain atau oleh burung itu sendiri. Bila hal tersebut terjadi, hal pertama wajib dicari hal yang menyebabkannya, apakah karena kutu, caplak atau setipe jamur yang mengganggunya.

Bila hal yang mengakibatkannya ialah kutu, caplak atau setipe jamur, berikan semprotan obat pembasminya berkadar rendah langsung pada bulunya dengan memakai sprayer. Lakukan dengan hati-hati, karena semprotan ini dapat mengakibatkan burung ini mabuk.

Selain karena kutu-kutu tersebut, sering timbul burung mencabuti bulunya sendiri atau bulu sahabatnya. Untuk menghindarkan hal tersebut terjadi, berikan obat anti kanibal yang dikombinasikan ke dalam pakan atau air minumnya.

Manfaat air kelapa untuk burung cucak rowo

Penyakit Kaki Bersisik Burung Cucak Rowo

Penyakit kaki bersisik yang menyerang burung cucak rowo. Pada semua burung, kaki bersisik ialah proses wajar. Namun, suasana ini seringkali diartikan sebagai tanda bahwa burung tersebut sudah tua atau terkadang malahan dianggap sebagai biang kekurang menarikan burung tersebut. Hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar.

Penyebab kaki bersisik :

Biasanya memang burung yang bagian kaki bersisik ialah telah tua, namun bila baru berusia 3 sampai 4 bulan ini bisa ditimbulkan beberapa hal yakni:

  • Jarang diberi mandi atau kurang bersih saat memandikannya.
  • Burung terlalu liar dan aktif bergerak
  • Kurungan yang dipakai kurang memadai
  • Ada gangguan berupa parasit sebagai akibat kebersihan kurang terjaga

Pencegahan serta pengobatan

Sebenarnya timbul sisik pada kaki cucak rowo ini tidak dapat dicegah, namun cuma dapat diminimalisir dengan cara sebagai berikut:

  • Letakkan burung dewasa liar pada tempat agak tinggi,
  • Gunakan sangkar agak besar,
  • Rajin memandikan dengan cara benar.
  • Jemurlah setelah dimandikan,
  • Jagalah kebersihan kandangnya,
  • Oleskan handbody tiap kwartal.

Untuk mengatasi atau menghilangkan sisik  memang tidak sekadar mampu sekali atau dua kali saja. Namun perlu pengobatan rutin dan teratur.

Untuk menyembuhkan dapat diolesi dengan pasta gigi, minyak goreng atau dapat memakai balsem dan hand body. Pada saat mengolesi lakukan juga terapi kaki dengan menggunakan cara mengurutnya setiap hari.  Untuk hari ke 4 bersihkan kaki burung dengan air hangat.

Lakukan proses pengobatan lakukanlah dengan hati-hati dan jangan memaksa untuk melepas sisi-sisik tersebut.

Penyakit Burung Cucak Rowo Kotoran Berdarah

Ciri burung cucak rowo terjangkit penyakit berak darah antara lainBurung nampak lesu, bulu kusut, mata tertutup, fesesnya encer, diare, sayap ke bawah. Seandainya penyakit semakin parah sering berwarna kemerahan karena darah, burung juga tak mau bertengger dan hanya berada pada dasar  sankar atau di lantai kurungan.

Bila ini terjadi, maka pisahkan burung sehat dari yang sakit, supaya tidak tertular melalui feses, dan bersihkan kurungan dari feses yang menumpuk dan sisa pakan yang basi. Jaga kesehatannya supaya jangan sampai terganggu pencernaannya, karena penyakit ini umumnya akan menyerang usus sampai dapat memicu peradangan, dan akan mngeluarkan darah.

Pengobatan

Jika pemilik melihat beberapa tanda tersebut, maka langkah awal yang dilakukan ialah menjauhkan atau memindah burung sehat dari yang mengalami sakit, bersihkan kandang dan feses burung hingga bersih dan jangan lupa bersihkan juga wadah makan dan minum serta ganti makanan segar setiap harinya.

Kurangi porsi makannya supaya ada kesempatan untuk menangani usus yang mengalami luka, dan berikan makanan lembut. Berikan minuman sulfaquinoxilin atau coxilin dan tambahlah juga vitamin di minuman itu. Atau dapat juga memberikan dengan kapsul teratif.

Cucak Rowo Terkena Penyakit Radang

Penyakit radang mata pada cucak rowo ini umumnya terjadi karena terdapat debu, pasir atau serbuk yang masuk ke dalam mata burung dan ada pula ditimbulkan karena terdapat asap tebal dan masuk dalam kurungan.

Biasanya radang mata ditandai dengan mata membengkak dan mengandung air, mungkin dapat menyebabkan matanya melekat sehingga sukar dibuka mengakibatkan kurang bergairah dan tampak bingung bila didekati.

Pengobatan

Langkah awal untuk mengatasi radang mata ini, periksalah sebelumnya mata burung tersebut seandainya mata nampak bengkak atau infeksi, pemilik bisa memberi salep mata. Atau cukup dengan mencuci matanya dengan memakai obat pencuci mata atau obat tetes mata.

Saat mengalami radang mata usahakan burung jangan banyak memperoleh terik matahari yang menyilaukan, atau pantulan cahaya menyilaukan seperti pantulan seng, pantulan kaca, pantulan tembok atau warna mencolok. Karena warna dinding di sekitar kandang akan berdampak terhadap kenyamanan dan kesegarannya sehingga akan memudahkan menyembuhkan penyakit radang mata tersebut.

Penyakit Gangguan Pencernaan 

Seperti pada gejala buang air darah dan disertai dengan gerakan berjingkat-jingkat pada waktu buang tinja. Ada tiga bisa saja pada terganggunya sistem pencernaan ini, mungkin berak darah, berak kapur atau susah buang kotoran.

Bila ini terjadi, hindarkan pakan yang bisa mengganggu dan merusak pencernaan seperti kaki serangga, sayap serangga dan biji-bijian keras seperti biji jambu karena burung ini memang mempunyai system pencernaan tidak baik.

Pengobatan

Bila burung mengalami sakit berak darah atau berak kapur, lakukan seperti yang diuraikan di atas. Tetapi bila mengalami susah buang air, umumnya ada tinja yang tertahan sampai hitungan hari, dan burung akan terlihat menderita karena sakit.

Masukkan air sabun ke dalam duburnya melalui spuit (alat suntik) yang telah diambil jarumnya. Air sabun akan mempermudah dan melancarkan saat burung akan buang feses atau buang air. Berikan makan papaya supaya membantu pencernaan serta taburkan batuan kecil dan kerikil batu apung.

Cucak Rowo Membuang Anak atau Telurnya Karena Stres

Indukan cucak rowo yang mengalami stress dapat membuang anak atau telurnya, hal ini disebabkan oleh :

  • Induk cucak rowo tidak merasa nyaman dengan lingkungan dan merasa terancam. Hal itu bisa ditimbulkan cucak rowo memang termasuk burung sensitive, biasanya kandang dibuat dari tembok tertutup. Suara bising, gaduh serta aroma tajam termasuk dalam faktor yang membuat cucak rowo tidak merasa nyaman.
    Ganguan hewan baik tikus,kucing maupun anjing termasuk dalam faktor yang bisa membuat cucak rowo merasa terancam.

Pemecahan masalah yakni meminimalkan gangguan lingkungan tersebut. Jauhkan kandang dari kegaduhan orang maupun kendaraan bemotor dan juga jauhkan kandang dari ancaman hewan piaraan maupun hewan liar .

  • Induk cucak rowo tidak merasa nyaman sehingga membuang serabut dan menata kembali bahan pembuat sarang, dalam proses membuang dan menata kembali serabut tadi telur ikut jatuh.

Pemecahan masalah yakni dengan membuat sarang lebih dari satu sehingga induk cucak rowo bisa menentukan sendiri posisi dan kenyamanan sarang yang dibuat. Dan juga beri tambahan serabut lembut agar ditambahkan sendiri oleh induk cucak rowo supaya induk merasa nyaman.

  • Induk cucak rowo birahi lagi. Hal itu dapat terjadi bila pemberian extra fooding berlebihan, ukuran normal untuk induk yang lagi produksi perkandang yakni 40 ekor jangkrik maksimal. Sedangkan bila sudah mengeram maksimal 10 ekor dan bila telur menetas maximal 60 ekor.

Leave a Comment