Perbedaan Belut dan Sidat – Mempunyai badan panjang licin ialah beberapa ciri yang biasa dimiliki belut. Ternyata, ciri ini juga dimiliki ikan tipe lain, yakni sidat. Binatang ini termasuk dalam tipe ikan konsumsi yang kerap dikira masyarakat sebagai setipe belut.
Jika dilihat secara langsung, bentuk sidat memang mirip sekali dengan belut. Warna kulit kedua binatang ini cokelat kehitam-hitaman dan agak memutih pada bagian perutnya.
Perbedaan Fisik Belut Dan Ikan Sidat
Meskipun secara langsung kedua hewan ini sangatlah mirip lalu apa perbedaan belut dan sidat ini ?
Bentuk Tubuh
Dalam hal bentuk ataupun wujudnya ikan sidat berbentuk bundar penuh dan panjang dengan ekor yang mempunyai bentuk menyerupai dengan gabus atu lele.
Sedangkan belut mempunyai bentuk pipih dengan bentuk ekor meruncing.
Pada bagian kepala juga ada beberapa perbedaan antara belut dan sidat, untuk tipe sidat lebih membundar dibagian mulut, mempunyai semacam kumis pendek berwarna kuning dan mempunyai sirip di bawah kepala.
Untuk belut memiliki bentuk kepala lebih runcing, tidak mempunyai kumis ataupun sirip.pada bagian bawah pangkal kepala.
Untuk siklus hidupnya hewan sidat juga mampu tumbuh besar dengan bobot puluhan kilogram. Sedang untuk belut tidak dapat tumbuh sangat besar dan hanya mampu tumbuh sebesar ±1 kilogram saja.
Struktur Tulang
Pada struktur tulang juga bisa diketahui perbedaan belut dan sidat yang signifikan. Bentuk tulang atau duri untuk sidat memiliki struktur sangat mirip sebagian besar ikan sebagai contoh lele atau ikan gabus.
Sementara belut memiliki struktur tulang atau duri agak kompleks yang hampir membentuk karakter plus (+) sehingga butuh proses lebih kompleks lagi ketika mengolahnya menjadi filet.
Habitat Alami
Untuk habitat alami juga bisa digunakan sebagai patokan perbedaan belut dan ikan sidat. Untuk ikan sidat biasanya tinggal di perairan asin, meskipun terdapat beberapa spesies yang bisa hidup di air tawar. Lingkungan tempat tinggalnya mampu membuat bersih dengan air jernih dan tidak mengandung lumpur.
Sedangkan belut sangat suka tinggal di lingkungan berlumpur, bahkan belut dapat bertahan hidup pada lingkungan yang minim akan air.
Proses Perkawinan
Ikan sidat akan berpindah tempat ketika akan berkawin, hewan ini akan bermigrasi ke laut ketika musim kawin dan memijah. Setelah selesai ikan ini bakal balik ke sungai. Dan ketika telur telurnya menetaspun anak anak dari sidat akan bergerak menuju sungai atau perairan tawar.
Sedangkan belut tumbuh dan berkawin di lumpur yang mempunyai air tawar. Untuk lebih mengetahui apa perbedaan belut dan sidat, berikut adalah beberapa karakteristiknya :
Hewan Nocturnal
Ikan sidat merupakan hewan air yang aktif pada malam hari, umumnya muncul untuk mencari makan dimulai dari selepas maghrib sampai pagi menjelang terbit matahari.
Umumnya setelah dibudidayakan kebiasaan ini tetap tidak bisa hilang, pada waktu yang sesuai untuk memberikan makanan ialah malam hari selepas magrib atau tengah malam supaya bisa optimal dalam perkembangannya.
Bersembunyi Saat Siang Hari
Ketika seseorang memancing di sungai pada siang hari akan sangat terbatas untuk memperoleh ikan sidat di mata pancing yang terpasang, ini menandakan bahwa binatang ini tidak menyukai cahaya terang dan banyak untuk istirahat bersembunyi di tempat gelap.
Bahkan ketika hewan ini sudah tinggal di kolam budidaya pun tetap butuh tempat bersembunyi ketika siang, lebih bagusnya jika disiapkan tempat sembunyi seperti : paralon, genteng atau lainnya untuk sidat bisa sembunyi.
Jenis Karnivora
Ikan sidat ialah salah satu ikan bersifat karnivora yakni pemakan daging, sering dijumpai bermacam-macam kerang-kerangan, kepiting atau udang pada muntahan ikan sidat yang baru ditangkap di alam.
Hal ini tentu menjadi perbedaan belut dengan sidat karena menandakan bahwa hewan ini ialah karnivorna yang memerlukan protein tinggi untuk perkembangan. Untuk pembudidayaan ikan sidat butuh protein untuk starter 50-55% dan untuk grower 45-50%.
Perjuangan Saat Pemijahan
Hewan ini akan melakukan perjuangan panjang dan melelahkan untuk melanjutkan regenerasinya, ini dikerjakan oleh sidat dewasa dan sudah matang gonad.
Mengarungi hulu sampai ke hilir sungai hingga masuk ke muara, selanjutnya meneruskan perjalanan ke tempat pemijahan yakni laut dalam, umumnya tempat pemijahan berupa palung laut dalam dan dekat dengan muara sungai.
Setelah pemijahan dikerjakan si anak sidat (glass eel) mempunyai insting untuk menemukan air tawar atau muara dan terus melawan arus hingga besar di air tawar. Siklus ini akan diteruskan oleh glass eel jika nanti sudah dewasa dan sidap memijah.
Memerlukan Banyak Oksigen
Perbedaan belut dengan sidat juga bisa diketahui dari letak tempat bernaung. Ikan sidat akan menempati lokasi dengan oksigen tinggi. Setelah glass eel lelah dengan perjalanan jauh dari muara maka akan tinggal lama di tempat ideal dengan oksigen tinggi. Seperti di kedung yang terdapat air terjunnya, waduk atau tempat lain yang sangat pas dengan keperluannya.
Biasanya tubuhnya akan tegak lurus ke atas di kolam budidaya. Ini pertanda bahwa ikan sidat sedang menghirup oksigen langsung dari alam karena air di kolam kekurangan supply oksigen. Dari blower atau kincir air saat ada gangguan listri atau terjadi pemadaman listrik.