Kiat Sukses Beternak Burung Perkutut Putih Menguntungkan

Perkutut putih bangkok atau perkutut putih merupakan jenis yang tergolong langka atau jarang ditemui. Sebenarnya jenis ini termasuk gampang untuk dibudidayakan. Hal ini karena hewan tersebut bisa beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat serta jarang mengalami stress.

Karena penampilannya yang indah, putih dan bersih sehingga banyak orang tertarik untuk memelihara bahkan membudidayakannya. Di balik keindahan bulunya yang putih terdapat oknum yang kurang bertanggung jawab. Sehingga menjual burung perkutut putih bukan asli namun menggunakan semiran.

Cara Beternak Perkutut Putih

berternak-perkutut-putih

Untuk membedakan antara asli dan semiran dapat dilihat dari tubuhnya. Jika yang asli tubuhnya berwarna putih serta memiliki sedikit lurik tipis pada bagian dadanya. Untuk lebih mudah, ikuti cara beternak perkutut putih.

Namun untuk perkutut semiran memiliki kulit kebiruan sebab iritasi, dan pada dadanya tidak terdapat lurik karena bulunya sudah terkena semir putih.

Pada perkutut putih memiliki paruh berwarna merah keputihan serta matanya berwarna merah dan tembus cahaya. Sedangkan untuk semiran paruhnya lebih gelap atau hitam matanya kehitaman serta tidak tembus cahaya.

Tetapi tidak semua perkutut putih bermata gelap/hitam merupakan perkutut semiran. Karena perkutut albino juga memiliki mata hitam sebab masih terdapat pigmen melanin pada tubuhnya.

Untuk memastikan keasliannya sebaiknya para pecinta burung beternak sendiri perkutut putih. Untuk lebih jelasnya berikut cara beternak perkutut putih :

Memilih indukan

Bibit atau indukan untuk budidaya wajiblah telah berusia ideal yakni minimal berusia 4 bulan dan ada baiknya betina lebih tua dari jantan. Selain itu pilihlah bibit yang bagus supaya hasilnya juga baik, berikut beberapa ciri indukan yang bagus:

  • Mempunyai bunyi yang baik serta mempunyai irama dengan ketukan yang agak renggang
  • Berasal dari indukan bagus
  • Memiliki bentuk tubuh sempurna dan indah

Persiapan kandang

Kandang yang dipakai untuk beternak perkutut putih umumnya ialah kandang dengan diameter tinggi bervariasi. Yakni antara 45-180 cm, lebar 60 cm, panjang antara 100-180 cm, lantainya terbuat dari pasir atau tanah dan ataonya berupa asbes atau genting.

Kandang ternak bisa dibuat memakai kawat ram (strimin), Dengan ukuran 0,5 cm atau 1 cm menggunakan rangka besi, alumunium atau kayu sehingga aman dari binatang pengganggu seperti tikus, kucing dan ular.

Di dalam kandangnya wajib tersedia asinan berupa tulang sotong, pasir/bubukan batu bata merah, air minum yang cukup. Pakan yang mempunyai kualitas di atas rata-rata dan bervariasi. Yakni campuran biji-bijian seperti: milet putih, milet merah, beras merah, dan sedikit campuran ketan hitam atau godem. Sediakan juga tangkringan dan sarang untuk bertelur.

Posisi kandang untuk budidaya perkutut putih wajib baik yakni memperoleh terik matahari apalagi di pagi hari. Kandang juga wajib mempunyai kelembapan yang cukup dan perhatikan pula jarak atap ke sarang serta kandang dibuat jauh dari kegaduhan.

Proses penjodohan

Cara beternak perkutut putih selanjutnya adalah proses mengawinkan. Pertama masukkan burung yang akan dikawinkan ke dalam kandang ternak pada saat sore hari.

Namun perlu diperhatikan sebelum dimasukkan ke dalam kandang ternak kedua perkutut yang akan dikawinkan sebelumnya disediakan kacang hijau lunak, minyak ikan, vitamin E dan tubuhnya sedikit dibasahi.

Perawatan anakan perkutut

Piyik atau anakan burung yang baru menetas, ada baiknya dipisahkan sebelumnya dari induknya kalau sudah berusia 1-1,5 bulan. Pada usia tersebut, piyik umumnya telah mampu makan sendiri.

Tempatkan piyik dalam kurungan yang mempunyai ukuran sekitar 50 cm x 70 cm x 50 cm dengan dalam satu kurungan diletakkan 8 sampai 10 ekor piyik.

Pakan yang bisa dikasihkan pada piyik perkutut antara lain minyak ikan, vitamin B kompleks, obat cacing dan kalsium. Sebagai cara beternak perkutut putih yang baik, piyik juga wajib dijemur supaya memperoleh cukup terik matahari guna menambah sistem imunitas dan antibiotik tubuh.

Piyik dapat disediakan vitamin tambahan sejumlah 2 minggu sekali dan seandainya sudah berusia 3 bulan piyik dapat ditempatkan ke kurungan soliter.

Cara Penyilangan Indukan Perkutut Untuk Menghasilkan Perkutut Putih

perkutut-putih

Perkutut putih bangkok atau perkutut putih dapat dihasilkan melalui beberapa cara penyilangan, berikut penjelasannya :

Indukan perkutut putih jantan x indukan perkutut putih betina

Budidaya perkutut putih dengan memakai induk perkutut putih vs putih, maka bisa saja untuk menciptakan anakan perkutut putih sekitar 90%, dan 10% bisa sajanya dapat menciptakan warna lain yang diturunkan sesuai gen yang dibawa kedua induknya.

Misalnya perkutut silver (putih dengan garis-garis hitam) atau juga perkutut udan mas (putih dengan garis kuning keemasan). Dan bisa saja untuk menciptakan anakan perkutut biasa sangat kecil sekali.

Perkutut putih betina x perkutut jantan bangkok jalur warna

Dengan memakai indukan perkutut putih betina vs jalur warna sebagai pejantannya, maka beternak perkutut putih bisa saja menciptakan anakan putih sekitar 30%, sedangkan 70% bisa saja akan menggasilkan anakan perkutut warna biasa (jalur warna dengan bunyi bangkok).

Namun semua berdasarkan dari gen warna yang dibawa oleh perkutut jantan. Jika gen resesif pembawa gen albino/putihnya besar, maka anakan yang dihasilkan bisa putih semua dalam satu tetasan.

Biasanya dengan memakai indukan tipe ini, dapat menciptakan anakan sebagai berikut:

  • Burung perkutut putih (betina) dan jantan putih
  • Perkutut betina biasa dan perkutut jantan biasa
  • Perkutut putih (betina) dan biasa (jantan)

Jika memakai perkutut bangkok (jantan) yang berbunyi merdu, maka anakan yang dihasilkan juga akan mempunyai bunyi yang merdu. Jadi sebisa mungkin tidak asal-asalan dalam menentukan indukan jantan untuk budidaya perkutut putih, karena kualitas bunyinya akan diturunkan pada anakannya.

Perkutut betina jalur warna x perkutut jantan jalur warna

Perkutut putih juga dapat dihasilkan dengan induk perkutut jalur warna putih (betina) vs perkutut jalur warna putih (jantan), sehingga dalam beternak perkutut putih potensi anakan yang dihasilkan ialah 20% menciptakan perkutut putih, sedangkan 80% menciptakan perkutut biasa.

Perlu diketahui, perkutut jalur warna putih ialah perkutut biasa (warna kelabu) yang dihasilkan dari persilangan antara induk perkutut putih (betina) vs perkutut warna (jantan).

Nama lain untuk perkutut jalur warna putih ini ialah perkutut f1 putih ( keuturunan pertama dari perkutut putih ), atau juga disebut dengan perkutut split ( hasil dari putih dan biasa jalur putih ).

Sedangkan ada lagi istilah perkutut blirik, yakni perkutut warna biasa (af)/ normal. Jadi, yang dihasilkan dari perkutut jalur warna putih (betina) vs perkutut jalur warna putih (jantan), anakan yang akan keluar ialah :

  • Keluar perkutut putih (betina) dan biasa (jantan)
  • Perkutut biasa dan biasa ( 80 % ) = disebut perkutut blirik, atau perkutut af jalur warna putih

Jika perkutut blirik (af) tadi diternak, maka bisa saja masih akan mengeluarkan perkutut putih albino, karena lahir dari perkutut jalur warna pembawa gen putih/ albino.

Untuk induk tipe ini, potensi menciptakan perkutut putih sangat kecil sekali, tetapi demikian peternak tetap dapat menciptakan anakan putih suatu saat nanti, walaupun potensinya sangat jarang.

Biasanya anakan pertama kali akan keluar biasa biasa (2 piyik warna biasa), dan bisa saja keluar putih biasa setelah beberapa kali produksi. Jadi, wajib bersabar.

Penutup

Namun tipe induk jalur warna pada kenyataannya lebih produktif daripada induk perkutut putih yang sudah disebut di atas. Induk perkutut jalur warna lebih tahan terhadap penyakit, dan periode produksinya sangat cepat, karena sifat indukannya yang sehat (tidak cacat) / bukan albino.

Bagi para perintis bermodal sedikit, dapat memakai induk perkutut jalur warna, karena selain harganya murah, tipe ini lebih tahan terhadap penyakit. Dan perkutut jalur warna dapat diternak pada kandang minimalis, dan juga pada tempat minimalis.

Leave a Comment