Cara Mengatasi Kucing Mencret Beserta Penyebabnya – Dalam memelihara hewan peliharaan khususnya kucing ada kalanya mengalami sakit, lalu apakah penyakit yang paling sering? Sudah bisa dipastikan adalah terganggunya sistem pencernaan atau diare ( mencret).
Penyebab mencret sangat banyak sekali tapi yang paling umum ialah terjadinya ketidak sesuaian makanan yang diberikan dengan kondisi tubuh. Makanan yang diberikan bisa saja tidak sesuai dengan makanan hewan peliharaan di alam liar.
Namun, tak menutup bisa saja penyebab seperti virus, bakteri, atau bahkan kanker bisa menjadi hal penyebab kucing mencret. Mengetahui secara tepat hal yang menyebabkan kucing mencret bisa membuat memilih penanganan tepat.
Memahami hal yang menyebabkan kucing mencret juga akan membantu pemilik binatang piaraan menghindarkannya terjadi lagi diselanjutnya hari.
Penyebab kucing diare atau mencret
Gejala mencret atau mencret pada kucing bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya. Bagian usus yang terganggu juga memilih gejala biasa ditunjukkan oleh penderita.
Misalnya masalah yang terdapat di usus besar (kolon) akan menjadi pemicu gejala meningkatnya frekuensi pengeluaran feses, terkadang disertai lendir atau darah, juga disertai sikap mengejan.
Pada suasana tertentu bisa dijumpai darah dalam feses kucing yang mengalami mencret atau mencret.
Bentuk dan kondisi feses mungkin sulit diamati pada kucing yang tidak mempunyai litter box (kotak pasir) di dalam rumah.
Pada saat seperti ini, kondisi kucing yang terlihat lemah, pendiam,l esu dan turunnya bobot tubuh mungkin akan cepat untuk diamati.
Saat mencapai kronis, kucing tidak dapat menahan diri untuk buang air besar sehingga ceceran kotoran (feses) bisa dijumpai dimana-mana (tergolong di dalam rumah) atau noda feses bisa juga diamati pada bulu sekitar ekor .
1. Memakan Sisa Makanan
Jangan biarkan kucing piaraan tidak ada tindakan pergi jauh dari rumah, karena si puss bisa saja besar mengkonsumsi sisa-sisa makanan yang dibuang atau makanan di tempat sampah.
Hal ini mengakibatkan mengalami gangguan sistem pencernaan si kucing dan menjadikannya mencret atau mencret.
2. Memberikan Makanan berkualitas rendah
Banyak makanan hewan kesayangan komersial merupakan bahan yang tidak memasuki rantai makanan manusia.
Ini masuk akal bagi beberapa pemilik hewan kesayangan sampai mulai menstabilkan apa sebetulnya bahan-bahan ini.
Makanan kucing dapat mengandung bahan-bahan seperti bulu burung dan paruh, kulit hewan, kuku, mata, dan kepala.
Bahan-bahan ini, yang merupakan sumber protein, diproses untuk membasmi bakteri berbahaya sebelum ditambahlah ke makanan hewan kesayangan.
Namun, mereka mungkin mengganggu perut kucing.
3. Meminum air yang kurang higenis
Salah satu faktor hal yang menyebabkannya kucing mencret karena meminum air asal-asalan.
Hal ini ditimbulkan karena kucing terlalu bebas meninggalkan rumah dan tidak begitu diperhatikan apakah minum air higenis atau tidak.
Bukan hanya diluar rumah, karena di dalem rumah pun besar kemungkinan mememinum air yang tidak higenis.
4. Tidak cocok dengan makanan atau alergi
Intoleransi makanan dan alergi makanan bisa juga dapat memicu diare pada kucing.
Pemilik binatang piaraan mungkin tak mengetahui bahwa seperti halnya manusia, dapat mengembangkan alergi.
Dalam banyak kasus, intoleransi makanan dan alergi makanan merupakan akar dari diare sangat parah, menyebabkan terjadi dalam jangka waktu lama.
Menariknya, alergi pada kucing akan tumbuh ketika diberi makanan yang sama terlalu lama.
Tanda bahwa kucing punya alergi ialah kesehatan yang bagus secara menyeluruh, kecuali alergi diare tersebut.
5. Menggunakan produk susu asal-asalan
Kucing yang meminum susu dari merk asal-asalan bisa juga mengakibatkan diare karena pada umumnya binatang menggemaskan ini tidak dapat mencerna laktosa.
Maksudnya ialah kebanyakan susu baik susu binatang atau susu manusia mengandung laktosa yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh si kucing.
Cara mengatasi kucing diare atau mencret
Tergantung dari hal yang menyebabkan dan tingkat keparahannya, beberapa kasus mencret atau mencret tidak wajib selalu ditangani dengan segera oleh dokter binatang.
Walaupun terdapat gejala peningkatan frekuensi dan jumlah kotoran yang dikeluarkan dengan bentuk tidak normal, namun seandainya kucing masih nampak ceria dan masih mau beraktifitas normal, maka dapat mememberikan pemeliharaan sendiri dirumah.
Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dikerjakan sebagai pertolongan pertama ketika kucing mengalami mencret atau mencret:
1. Memberi oralit
Ada banyak jenis oralit dijual di toko, namun untuk binatang mempunyai jenis oralit yang tidak sama dengan manusia. Bisa didapat langsung dari dokter binatang atau bahkan membelinya di petcare atau petshop. Oralit khusus binatang mempunyai harga yang tidak sama dengan oralit manusia.
Namun, fungsi oralit hanya untuk meredakan dehidrasi sehingga kucing tidak lebih mudah lelah dan lemas.
2. Memberi puasa kucing
Puasakan kucing selama 12 – 24 jam, tetapi air minum tetap diberikan secara tidak terbatas.
Pemuasaan memiliki tujuan akan meredakan gejala diare, tetapi perlu dicatat bahwa pemuasaan dilarang lebih dari 24 jam karena akan berdampak buruk pada kucing.
3. Memberikan multivitamin untuk kucing
Tidak hanya manusia saja, kucing bisa juga diberi multivitamin untuk mempertahankan ketahanan dan kekebalan badannya dari beragam penyakit.
Catlovers mampu mengambilnya di toko-toko binatang(pethop) terdekat. Selain untuk mempertahankan ketahanan tubuh, multivitamin khusus kucing ini dapat membantu melawan virus yang mengakibatkan sakit diare atau diare.
4. Obat diare alternatif norit
Norit ialah obat sakit perut manusia yang beredar luas di apotek dan toko lain sebagainya.
Obat ini aman di konsumsi oleh kucing karena system pencernaan hampir menyerupai dengan manusia.
Setelah obat terbeli maka bisa melarutkan satu tablet norit ke 10 ml air. Kucing dewasa dapat memakan 1ml norit larutan. Dapat diberikan 3-4 kali sehari.
5. Mencoba merubah makanan kucing yang diberikan
Merubah pakan kucing dapat menjadi opsi lain sebagainya yang bisa lakukan. Apabila penyebab mencret pada kucing karena pergantian makanan, sebisa mungkin jangan langsung merubahnya.
Lakukan secara tahap demi tahap dikit demi sedikit supaya kucing terbiasa dengan makanan yang baru diganti.
Mencret atau diare yang ringan umumnya dapat mudah disembuhkan tanpa pemeliharaan khusus dari dokter binatang.
Namun seandainya dalam waktu 48 jam tidak ada perubahan berarti, atau seandainya nampak lesu, muntah dan nampak mengalami depresi.
Serta bila mengalami dehidrasi maka wajib segera dibawa ke dokter binatang. Cara mudah untuk memahami adanya dehidrasi ialah dengan mencubit dan menarik kulit kucing.
Seandainya sesudah dicubit dan ditarik kulit tak kunjung kembali (tidak elastis) berarti kucing mengalami dehidrasi.