Metode Ternak Semut Rangrang

Dalam menentukan usaha budidaya kroto ternyata terdapat beberapa pilihan metode yang dapat dipilih. Berikut ini pilihan metode ternak semut rangrang rumahan disesuaikan dengan kebutuhan. Semut rangrang atau tidak sedikit orang menyebutnya semut kroto, tentunya sobat sudah tahu apa itu semut rangrang terutama yang punya piaraan semisal burung bersuara merdu.

Ternak semut rangrang memang belakangan ini sering menjadi bahan pembicaraan orang-orang terutama penggemar burung. Semut rangrang bisa dijadikan binatang piaraan yang menguntungkan.

Dengan meraknya pehobi burung kicau, menjadikan permintaan semut rangrang ini semakin tinggi dipasaran. Harga telur semut rangrang sendiri berkisar antara 150-200 ribu per kilo. Sedangkan untuk kota besar bahkan mencapai angka 300 ribu. Meski fluktuatif budidaya kroto rumahan menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan untuk ketika ini.

Pilihan Metode Ternak Semut Rangrang Rumahan

metode-ternak-kroto-atau-semut-rangrang-rumahan

[the_ad_placement id=”iklan-setelah-gambar-1″]

Dalam pembudidayaan semut rangrang,ada beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain :

  1. Budidaya Kroto Bibit dari Alam

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam budidaya bibit kroto ini ialah dengan menggunakan cara yang alami atau beternak dari alam. Sehingga  perlu mengambil beberapa bibit dari alam bebas. Mungkin sering melihat orang-orang di malam hari membawa gala panjang dengan jaring dan senter sebagai penerangan .

Sehingga bisa dibilang bahwa cara yang dilakukan ialah cara budidaya kroto bibit dari alam. Dan umumnya akan menjual hasil tangkapan pada pagi hari di pasar.

Namun, ada pula yang mengambil sarang semut yang ada telur rangrang ini untuk diternak, bukan untuk dijual. Peternak bebas memilih mau pilih dijual langsung, atau diternak dahulu.

  1. Beternak Kroto bibit dari pembudidaya

Berbeda halnya dengan beternak bibit kroto dari alam, bahwa beternak dari budidaya ini melakukannya dengan menggunakan cara membeli bibit dari pemilik ternak lain. Hal ini bisa dilakukan sebagai alternatif kedua jika kesulitan memperoleh dari alam bebas.

Saat membeli bibit dari pemilik ternak lain, akan memperoleh bibit yang telah terdapat ratu, prajurit, serta pekerja semut dalam satu tempat.

  1. Ternak Kroto atau Semut Rangrang Tanpa Ratu

Selain kedua alternatif di atas, bisa juga memakai alternatif ketiga ini yakni beternak bibit tanpa adanya ratu semut. Biasanya ratu semut dijual secara terpisah,harga ratu semut pun lebih mahal dibandingkan dengan kroto.

Di alternatif ketiga ini jika modal dalam budidaya terbatas, sehingga bisa ternak kroto tanpa ratu, yakni cukup memakai semut rangrang saja. Sebenarnya hal tersebut sama saja seperti beternak bibit dari alam bebas.

Beternak bibit tanpa ratu pun tetap dapat dikerjakan, karena pada umumnya bahwa ratu semut itu berawal dari bibit biasa. Dengan kata lain, beternak kroto tanpa ratu pun bisa juga menciptakan ratu semut selama seiringnya waktu sesuai perkembangan dan perkembangbiakan yang benar.

  1. Beternak kroto media toples

Selanjutnya ialah cara budidaya dengan media toples. Kebanyakan pemilik ternak memakai toples sebagai media ternak bibit yang fungsinya sebagai tempat tinggal semut rangrang dan kroto. Beternak bibit memakai media toples ini mempunyai kelebihan sertakekurangan yang sebagai berikut.

Kelebihan beternak kroto media toples

  • Wadahnya mudah didapatkan serta cukup murah,
  • Proses panennya amat gampang dikerjakan,
  • Teknik menjualnya pun juga lebih cepat
  • Dapat mengamati tumbuh kembang dan tumbuh kembang secara gampang, karena toples berwarna transparan.

Kekurangan beternak kroto media toples

Sebenarnya beternak kroto memakai toples ini hanya satu kelemahannya yakni wadah jadi cepat penuh, karena tempatnya tidak leluasa.

  1. Budidaya Kroto Sistem Besek

[the_ad_placement id=”iklan-setelah-gambar-2″]

Untuk beternak memakai media besek ini hampir sangat mirip memakai media toples. Perbedaannya hanya pada kapasitas ruangnya saja. Berikut ini kelebihan serta kekurangan  dari beternak kroto memakai besek.

Kelebihan budidaya kroto sistem besek

  • Memiliki ruang yang luas,
  • Terbuat dari bahan alami sehingga medianya awet sangat sulit rusak
  • Temperature suhu dan kelembaban yang optimal sangat bagus untuk perkembangan.

Kekurangan budidaya kroto sistem besek

  • Media besek cukup mahal,
  • Tidak bisa mengamati tumbuh kembang semut rangrang.
  1. Cara Ternak Kroto Media Paralon

Bisa juga memakai paralon sebagai media ternak bibit kroto. Media ini sudah ada banyak pemilik ternak yang memakai, karena memakai media paralon ini merupakan salah satu inovasi dari media toples dan besek. Berikut ini ialah kelebihan serta kekurangan dari ternak memakai media paralon

Kelebihan Ternak Kroto Media Paralon

  • Media paralon amat gampang untuk didapatkan, karena banyak yang menjual
  • Kerapian terjamin,media lebih awet,dan lebih menampung banyak

Kekurangan Ternak Kroto Media paralon

  • Sulit melakukan panen, pengemasan bibit tidak mudah dikerjakan,
  • Lebih sulit dalam mengamati tumbuh kembang semut rangrang.
  1. Ternak Kroto Media Kardus

Mungkin beternak kroto memakai kardus ini sangatlah aneh, tetapi sudah ada banyak pemilik ternak yang memakai media kardus ini sebagai wadah budidaya. Berikut ini ialah kelebihan dan kekurangan dari ternak dengan memakai media kardus.

Kelebihan Ternak Kroto Media Kardus

  • Kardus amat gampang didapatkan karena stoknya banyak dan relatif murah,
  • Ukurannya pun sangat variatif.

Kekurangan Ternak Kroto Media kardus

  • Tidak bisa memeriksa tumbuh kembang semut rangrang,
  • Pemanenan tidak mudah dikerjakan,
  • Jika salah kardus, maka semut rangrang tidak bisa hidup dengan nyaman.

Leave a Comment